الحمد لله والصلاةوالسلام على رسول الله وعلى آله ومن والاه أما بعد:
Hajaj Ibnu Yusuf berkhuthbah (di hadapan manusia) pada suatu hari yang sangat panas dengan khuthbah yang sangat panjang. Maka berdirilah salah seorang laki-laki (diantara mereka) dan ia berkata kepada Hajaj Ibni Yusuf :
“Sesungguhnya waktu tidak menunggmu, dan mataharipun telah membinasakan kami, dan Allah tidak meridhoi ini darimu”.
Maka tatkala keluarga dari si kali-laki tersebut mendengar khobar itu, mereka datang kepada Hajaj dan berkata kepadanya :
”(Wahai Hajaj), sesungguhnya saudara kami itu gila”.
Dan mereka meminta kepada Hajaj untuk mengeluarkannya dari penjara. Maka Hajaj berkata kepada mereka :
”Sungguh aku telah mengakui bahwa saudara kalian itu gila dan aku akan mengeluarkannya dari penjara”.
Maka pergilah keluarga si laki-laki itu dan berkata kepadanya :
”Kami telah menerangkan di hadapan Hajaj tentang kegilaanmu (bahwa kamu itu gila), sampai (akhirnya) engkaupun dikeluarkan dari penjara.
Berkatalah laki-laki itu :
”Aku berlindung kepada Allah (dari yang demikian itu), bagaimana bisa aku mengakui bahwa Allah telah mengujiku dengan kegilaan dan Hajaj telah mengampuniku (disebabkan ia mengira bahwa aku gila)??”.
(Dan laki-laki itupun enggan keluar dari penjara)
Maka tatkala Hajaj mengetahui perkataan tersebut, ia pun mengampuni laki-laki itu disebabkan kejujurannya.
Maroji’ : Silsilah Ta’lim Al Lughoh Al ‘Arobiyah (Al Qiroo’ah Mustawa Tsani’)
Diterjemahkan oleh : Al Fakiiroh ilaa Maghfiroti Robbihaa
Ummu Abdirrohman Najiyah Ibnat Kaswita