Rabu, 26 September 2012

Panduan Belajar Ilmu Fiqih untuk Anak-Anak ((7))


Oleh : Ummu Abdirrohman Najiyah Ibnat Kaswita
Ghoffarollohu ‘anhaa wa waalidaihaa

BAB 7 ADZAN DAN IQOMAH

Anak-anakku_Baarokallohu fiikum_, pernahkah kalian mendengar sebuah seruan yang datang dari masjid setiap kali memasuki waktu sholat? Tahukah kalian, seruan apakah itu? Ya, itulah yang dinamakan dengan adzan. Anak-anakku ketahuilah oleh kalian, bahwasanya sholat merupakan ibadah badaniyah yang penting dan telah ditetapkan waktu pelaksanaannya. Untuk mengetahui waktu shalat, Allah telah mensyariatkan adzan sebagai tanda masuk waktu shalat. Maka perhatikanlah pembahasan tentang adzan berikut ini, yang semua ini sangat penting untuk kalian ketahui.

A.    PENGERTIAN ADZAN DAN IQOMAH

Anak-anakku, secara bahasa Adzan berasal dari bahasa Arab yang bermakna pemberitahuan. Adapun menurut syariat, adzan adalah beribadah kepada Allah dengan pemberitahuan masuknya waktu shalat dengan dzikir tertentu. Sedangkan orang yang mengumandangkan adzan ketika masuk watu sholat disebut muadzin.

Adapun iqomah, menurut kaidah bahasa Arob berasal dari kata aqoma yang maknanya, menjadikannya lurus atau menegakkan. Sedangkan menurut istilah syariat, iqomah ialah, ibadah kepada Allah untuk menegakkan shalat dengan dzikir tertentu.


B.     PERBEDAAN ANTARA ADZAN DAN IQOMAH

            Dari pengertian adzan dan iqamah di atas, maka dapat diketahui perbedaan antara adzan dan iqomah, yaitu :

Ø  Adzan untuk memberitahukan masuknya waktu shalat agar bersiap-siap menunaikannya, dan iqamah untuk masuk dan memulai shalat.
Ø  Lafadz (dzikir) yang dikumandangkan, dan masing-masing (antara adzan dan iqamah) juga berbeda, sebagaimana akan dijelaskan pada pembahasan berikunya.

A.    SIFAT MUADZIN

Anak-anakku, sudah kalian ketahui bahwa orang yang mengumandangkan adzan disebut muadzin. Seorang muadzin haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1.  Muslim
Disyaratkan bahwa seorang muadzin haruslah seorang muslim. Tidak sah adzan dari seorang yang kafir.
2.  Ikhlas hanya mengharap wajah Allah
Sepatutnya seorang muadzin melakukan adzan dengan niat ikhlas mengaharap wajah Allah. 
3.   Adil dan amanah
Yaitu hendaklah muadzin adil dan amanah dalam waktu-waktu shalat.
4.   Memiliki suara yang keras / lantang serta bagus
5.   Mengetahui kapan waktu solat masu
Hendaknya seorang muadzin mengetahui kapan waktu solat masuk sehingga ia bisa mengumandangkan adzan tepat pada awal waktu dan terhindar dari kesalahan. 

B.     KEUTAMAAN MUADZIN

Seorang muadzin memiliki beberapa keutmaan sebagaimana yang disebutkan di dalam as sunnah. Diantaranya adalah :

*      Seorang muadzin akan diampuni dosanya sepanjang suaranya.
*      Seorang muadzin akan mendapatkan semisal pahala orang yang sholat bersamanya.
*      Menjadi manusia yang lehernya paling panjang pada hari qiyamat

C.    LAFADZ ADZAN DAN IQOMAH

Anak-anakku_Arsyadakumulloh_, ketahuilah oleh kalian, bahwa lafadz adzan terdiri dari 15 kalimat, yaitu : 4 takbir, 2 Syahadat Lailaha illa Allah, 2 Syahadat Rasulullah, 2 Hayya ‘ala as shalat, 2 Hayya ‘alal falah, 2 Takbir dan 1 Kalimat tauhid. Dapat dirinci sebagai berikut:

 4x اَللهُ اَكْبَرُ
اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ ×2
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ ×2
حَيَّ عَلَي الصَّلاَةِ ×2
حَيَّ عَلَي الْفَلاَحِ ×2
2x اَللهُ اَكْبَرُ
1x لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ

Sedangkan lafadz iqamah ada 11 kalimat, yaitu :
2x اَللهُ اَكْبَرُ
1x اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ
1x اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ
1x حَيَّ عَلَي الصَّلاَةِ
1xحَيَّ عَلَي الْفَلاَحِ
2xقَدْ قَامَتِ الصَّلاَةِ
2x اَللهُ اَكْبَرُ
1x لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ

Jika kalian telah mengetahui lafadz adzan dan iqomah, maka hafalkanlah keduanya dengan baik!.

D.    SUNNAH-SUNNAH YANG HARUS DILAKUAN OLEH MUADZIN
 
Disunnahkan bagi seorang muadzin untuk melakukan perkara-perkara sebagai berikut :
  •  Adzan dalam keadaan suci
  •  Adzan dalam keadaan berdiri
  • Adzan dengan menghadap qiblat
  •  Disunnahkan beradzan di tempat yang tinggi, agar lebih keras terdengar dalam menyampaikan adzan.
  • Memasukkan jari ke dalam telinga
  • Disunnahkan memalingkan wajahnya ke kanan dan ke kiri pada hayya ‘ala ash shalah dan hayya ‘ala al falah (hayya’alatain). 
  • Disunnahkan mengeraskan suara dalam adzan. 

E.     YANG HARUS DILAKUKAN KETIKA MENDENGAR ADZAN

Anak-anakku, ketika kalian mendengar adzan maka hendaknya kalian menirukan bacaan muadzin. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Sa’id Al Khudri, bahwa Rosululloh bersabda :

  إِذَا سَمِعْتُمْ النِّدَاءَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ الْمُؤَذِّنُ

“Apabila kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin”.(Muttafaqun ‘alaih)

F.     DISYARIATKAN MEMBACA SHALAWAT DAN DOA SETELAH ADZAN

Anak-anakku, jika muadzin telah selesai mengumandangkan adzan maka bersholawatlah kepada nabi dan mintalah washilah dengan membaca do’a :

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ 

“Ya Alloh, Robb seruan yang sempurna dan sholat yang akan diteggakkan ini. Berikanlah washilah dan fadhilah kepada Muhammad dan angkatlah kepada kedudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan.”(HR. Bukhori)

Bersambung, InsyaAllohu Ta'ala.