Penyusun : Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby
Wahai saudariku muslimah……,
Diakui ataupun tidak, kaum anda semuanya itu adalah mempunyai kebiasaan dan tabiat yang sama, yaitu suka terhadap perhiasan, sehingga anda semuanya adalah kaum yang suka berhias, berdandan dan bersolek. Banyak sekali dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menunjukkan hal itu.
Diantaranya adalah firman Alloh Ta’ala :
أَوَمَنْ يُنَشَّأُ فِي الْحِلْيَةِ وَهُوَ فِي الْخِصَامِ غَيْرُ مُبِينٍ (١٨)
“Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan (yakni anak wanita, edt.), sedang dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran.” (QS Az-Zuhruf : 18)
Ayat yang mulia ini sebagai celaan bagi orang-orang musyrik yang menganggap para Malaikat itu adalah sebagai anak-anak perempuan Alloh, dan mereka menyandarkan anak-anak perempuan bagi Alloh Ta’ala. Sedangkan mereka sendiri, tidak terlalu suka dan tidak mempunyai kebanggaan terhadap anak-anak perempuan. Sebagaimana hal itu ditunjukkan pada ayat sebelumnya :
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِمَا ضَرَبَ لِلرَّحْمَنِ مَثَلا ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ (١٧)
“Padahal apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar gembira dengan apa yang dijadikan sebagai misal bagi Allah yang Maha Pemurah (yakni dengan kelahiran anak perempuan untuk mereka), jadilah mukanya hitam pekat, sedang dia amat menahan sedih (yakni mukanya menjadi merah padam karena malu dan sangat marah, padahal mereka sendiri yang mengatakan bahwa Alloh itu mempunyai anak perempuan, edt.).” (QS Az-Zukhruf : 17)