Rabu, 21 Desember 2011

Hukum Pandangan Seorang Wanita kepada Kaum Lelaki dari Balik Kerudungnya

  بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاةوالسلام على رسول الله وعلى آله ومن والاه أما بعد:
Soal : Apakah diperbolehkan bagi seorang wanita memandang kaum lelaki dari balik kerudungnya?

Jawab : Alloh –Subhanahu wa Ta’ala- telah berfirman di dalam Kitab-Nya Yang Mulia :

قل للمؤمنين يغضوا من أبصارهم ويحفظوا فروجهم ذلك أزكى لهم إن الله خبير بما يصنعون

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".(QS. An Nuur : 30)

Al Imam Al Bukhori  -Rohimahullohu Ta’ala-  berkata (11/503): “Telah berkata kepadaku Mahmud bin Ghoilan “Telah berkata kepada kami  Abdurrozzaq, ia berkata “Telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Ibnu Thowus, ia berkata :”Tidaklah aku melihat sesuatu yang lebih serupa dengan Al Lamam (dosa kecil) daripada apa yang telah dikatakan  oleh Abu Hurairoh –Rodhiyallohu ‘anhu- dari Nabi –Sholallohu ‘alaihi wa salaam- bersabda :

إن الله كتب علي إ بني أدم حظه من الزنا أ د رك ذلك لا محالة , فزناالعين النظر,
, وزنا السان المنطق ,والنفس تمني وتشتهي, والفرج يصد ق ذلك أو يكذ به 
 
“Sesungguhnya Alloh telah menetapkan untuk anak Adam bagiannya dari perbuatan zina yang selalu ia dapati dan tidak bisa mengelaknya: maka zinanya mata itu dengan melihat, zinanya lisan dengan berbicara, sedangkan jiwa dengan berangan-angan dan mendambakan dan kemaluanlah yang akan membenarkan hal itu atau mendustakannya”.

Dikeluarkan oleh muslim (4/2046), Abu Daud (1/653) dan Ahmad di dalam Musnadnya (2/276).
Seorang penya’ir berkata :

كل الحواد ث مبدؤها من النظر          ومعظم النا رمن مستصغرالشر
كم نظرة فعلت في قلب صا حبها        فعل السهام بلا قوس ولا وت
أضر مقلته ماسرمهجته                   لامرحبا بسرور عا دبالضرر

Semua Kejadian itu bermula dari pandangan
Besarnya jilatan api berasal dari kecilnya percikan bunga api
Berapa banyak pandangan yang memperdaya pemiliknya
Ibarat anak panah yang melesat tanpa busur dan tanpa talinya
Amat pelan suaranya yang tidak akan membahayakan ruhnya
Tidak ada ucapan selamat datang dengan kegembiraan
Akan tetapi telah datang dengan kemadhorotan

Para ‘Ulama telah sepakat , sebagaimana An Nawawi telah menukilkan dari mereka di dalam Syarh Muslim, bahwa memandang kepada laki-laki, bila dengan syahwat maka hukumnya harom.

Sebagian ‘Ulama membolehkan memandang laki-laki secara mutlak. Mereka berdalil dengan kisah ‘Aisyah –rodhiyallohu ‘anhaa- bahwasanya ‘Aisyah telah melihat buda-budak yang sedang bermain sampai aku merasa jenuh. Nabi –Sholallohu ‘alaihi wa salaam- bersabda : “Cukup buatmu? ”aku berkata : “Ya” lalu beliau berkata ;”Pergillah”.

Akan tetapi di dalam hadits ini terdapat beberapa kemungkinan-kemungkianan, berkata Imam Nawawi : ”Dimungkinkan hadits ini sebelum masa balighnya ‘Aisyah”. Akan tetapi Al Hafidz telah menyebutkan di dalam “Fathul Bari” (2/445) riwayat Bukhori di dalam Bab An Nikah : 

فاقدروا قد ر  الجا رية الحا د ثة السن الحريصة علي اللهو

Dan perkataan ‘Aisyah –rodhiyallohu ‘anhaa-(اقدروا) mengisyarotkan bahwasanya  ‘Aisyah –rodhiyallohu ‘anhaa- ketika itu sudah  remaja (sudah baligh).

Dan sebagian ‘Ulama mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi di awal Islam (sebelum turunya ayat hijab).

Al Haafidz berkata tentang ucapan ini “Dan telah dibantah, bahwa ucapannya “Beliau menutupiku dengan sorbannya”, menunjukkan bahwa  hal itu terjadi setelah turunnya ayat hijab’.
Dan An Nawawi pun berkata : ”Atau bisa dimungkinkan bahwasanya ia memandang kepada permainan tombak mereka, bukan pada wajah dan badan mereka dan jika terjadi tanpa disengaja amat dimungkinkan ia akan berpaling (mengalihkan pandangan pada keadaan itu)”. (Dinukil dari Al Fath 2/445) 


Maroji’ : Nashiihatiy Lin Nisaa’I Karya Ummu Abdillah Al Wadi’iyyah Bintu Asy Syaikh Muqbil bin Haadi Al Wadi’i