Kamis, 01 Desember 2011

Mengurai Nashihat Untuk Jiwa yang Rapuh


  Oleh : Ummu Abdirrohman Najiyah Ibnat Kaswita
Ghoffarollohu 'anhaa wa waalidihaa

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاةوالسلام على رسول الله وعلى آله ومن والاه أما بعد:
Wahai saudaraku yang sedang ditimpa musibah, semoga Alloh menjaga dan memulyakanmu dengan sifat sabar di dalam menghadapinya. Sesungguhnya diantara ketentuan Alloh atas para hambanya adalah bahwa Alloh akan menguji mereka dengan berbagai macam musibah. Dan musibah-musibah ini berbeda macam dan jenisnya. Terkadang musibah itu menimpa badan, harta dan terkadang pula musibah itu menimpa anak keturunan. 

Sebagai  seorang manusia biasa, terlebih lagi seorang wanita tentu kita pernah merasakan betapa sempitnya dada ini saat menjalani berbagai ujian hidup. Merasa nelongso saat menatap betapa buramnya sketsa perjalanan hidup yang sedang kita lakoni. Kehidupan yang dijalani hampir tak pernah sepi dari riak badai dan gelombang ujian, jalan yang dilaluipun hampir tak pernah mulus, selalu saja ada aral melintang, onak dan duripun tak pernah jemu tuk menghadang. Saat jiwa semakin rapuh, mungkin akan hadir di benak kita sebuah tanya:

 “Mengapa kita diuji?”

Maka disaat itu pulalah kita ajak jiwa kita untuk merenungi apa yang telah Alloh turunkan dalam tanzil-Nya Yang Mulia, sesungguhnya Al Qur’an itu adalah obat bagi hati yang sakit. Bacalah olehmu firman Alloh :
 (2)أحسب الناس أن يتركوا أن يقولوا آمنا وهم لا يفتنون
(3)ولقد فتنا الذين من قبلهم فليعلمن الله الذين صدقوا وليعلمن الكاذبين

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”(QS. Al An kabut :2-3)

ولنبلونكم بشيء من الخوف والجوع ونقص من الأموال والأنفس والثمرات وبشر الصابرين (155
(156)الذين إذا أصابتهم مصيبة قالوا إنا لله وإنا إليه راجعون
 (157) أولئك عليهم صلوات من ربهم ورحمة وأولئك هم المهتدون

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,(155) (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" (156) Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”(QS. Al Baqoroh 155-157).

Setelah membaca ayat-ayat di atas baru kita sadari bahwa musibah yang sedang menimpa kita adalah sebuah keniscayaan atas pengakuan kita sebagai hamba yang beriman, Alloh tidak akan membiarkan manusia begitu saja untuk mengatakan “Aku telah beriman”, sungguh Alloh akan menguji manusia untuk mengetahui siapa diantara mereka yang benar keimanannya.
Saudaraku…,ada dua perkara yang apabila kau ketahui niscaya menjadi mudah dan ringanlah musibah yang menimpa diri kita. Bahkan segala kesedihan dan kesusahan akan leyap, insyaAlloh ta’ala

Pertama. Bahwa musibah itu menimpa pada selain urusan agama. Perkara ini meringankan pengaruh musibah pada dirimu. Karena musibah pada agama_dan kita berlindung kepada Alloh darinya_akan menghantarkan pelakunya pada dosa dan adzab.
Adapun musibah pada selain urusan agama, seperti musibah pada badan, anak atau harta, apabila orang yang tertimpa musibah tersebut mengharap pahala dari sisi Alloh niscaya Alloh akan memberinya ganjaran dan pahala. Maka berharaplah pahala wahai saudaraku!ucapkanlah “Segala puji bagi Alloh yang tidak menjadikan musibah ini menimpa agamaku”.

Kedua. Musibah yang menimpamu ini lebih ringan dan lebih mudah dari pada musibah yang menimpa orang lain. Sekiranya engkau bertanya atau melihat orang lain yang juga sedang tertimpa musibah, sungguh engkau akan melihat orang yang jauh lebih berat musibahnya dari diri kita.

Maka pujilah Alloh yang telah memberi kemudahan kepada kita pada musibah ini. Ku ingatkan engkau dengan ucapan Syuraih: “Tidaklah suatu musibah menimpaku kecuali aku memuji Alloh atasnya karena 4 perkara:
1.     Bahwa Alloh telah memberiku kesabaran dalam menghadapinya.
2.    Bahwa Alloh telah memberiku taufiq untuk beristirja’ (mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rooji’un).
3.    Bahwa Alloh tidak menjadikan musibah itu lebih besar .
4.    Bahwa Alloh tidak menjadikan musibah itu menimpa agamaku.
Saudaraku…,ketika kita merasa patah arang saat mendapati betapa banyak harapan, cita-cita, keinginan dan do’a yang terhempas jauh dari realita. Mungkin hati kitapun akan menggugat dan bertanya:

“Mengapa kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan?”

Saudaraku…,semoga Alloh memberikan taufiq kepadamu, jika jiwa kita menggugat dan merasa tidak puas dengan apa yang meninpa kita, maka  ajaklah jiwamu untuk mentadabburi firman Alloh :

وعسى أن تكرهوا شيئا وهو خير لكم وعسى أن تحبوا شيئا وهو شر لكم والله يعلم وأنتم لا تعلمون(216)

“… Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqoroh 216)

Saudaraku…, Alloh sebagai Dzat Yang menciptakan kita lebih mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Maka hendaknya kita tidak membenci apa yang telah Alloh tetapkan kepada kita meskipun itu berupa musibah, karena bisa jadi Alloh mnghendaki kebaikan bagimu pada musibah yang menimpamu.

Ingatkanlah dirimu dan hiburlah jiwamu dengan sabda Nabi_sholallohu’alaihi wa salaam_:
                                                                                              من يريد الله به  خيرايصب منه

“Barang siapa yang Alloh inginkan kebaikan baginya, maka Alloh akan memberinya musibah”.(HR. Bukhori)
Dan Nabi juga bersabda:
اذا أحب الله القوما إبتلاهم

Apabila Alloh mencintai suatu kaum, maka Alloh akan menguji mereka”(HR. Athoyalitsi dan Al Baihaqi)

Maka saudaraku muslim, jika Alloh mengujimu dan memberimu musibah (bala’) dan engkau mengharap pahala dari sisi Alloh  maka hal tersebut adalah kebaikan bagimu dan engkau akan mendapat ganjaran dan pahala dari sisi Alloh.

Saudaraku…, Ketika ujian terus berlangsung dan jiwapun merasa berat menanggung beban, maka mungkin akan timbul pula sebuah tanya ;

“Mengapa ujian yang kita hadapi seberat ini?”

Saudaraku…, ketika hatimu bergejolak merasakan betapa berat beban hidup yang sedang kau jalani, ajaklah jiwamu untuk merenungi Kalamulloh :

لا يكلف الله نفسا إلا وسعها لها ما كسبت وعليها ما اكتسبت ربنا لا تؤاخذنا إن نسينا أو أخطأنا ربنا ولا تحمل علينا إصرا كما حملته على الذين من قبلنا ربنا ولا تحملنا ما لا طاقة لنا به واعف عنا واغفر لنا وارحمنا أنت مولانا فانصرنا على القوم الكافرينلا يكلف الله نفسا إلا وسعها لها ما كسبت وعليها ما اكتسبت ربنا لا تؤاخذنا إن نسينا أو أخطأنا ربنا ولا تحمل علينا إصرا كما حملته على الذين من قبلنا ربنا ولا تحملنا ما لا طاقة لنا به واعف عنا واغفر لنا وارحمنا أنت مولانا فانصرنا على القوم الكافرين

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".(QS. Al Baqoroh : 286)

Saudaraku…, Berbaik sangkalah kepada Alloh, yakinlah bahwa Alloh akan memberimu jalan keluar atas musibah yang sedang menimpamu. Dan janganlah engkau lupa  terhadap sabda nabi _sholallohu ‘alaihi wa salaam_dimana Alloh berfirman di dalam hadits qudsi :

أنا عند حسن ظن عبدي بي إن خير فخيرو إن شرا فشر

"Aku sesuai dengan baiknya persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Jika persangkaannya baik maka Akupun baik, dan jika jelek (persangkaannya kepada-Ku) maka Akupun jelek."(HR. Ahmad)

Saudaraku…, semoga kesabaran senantisa menyertaimu. Ketika air mata tak mapu lagi menghentikan derita, ketika kesedihanpun merajalela, maka hiburlah hatimu dengan firman Alloh :

ولا تهنوا ولا تحزنوا وأنتم الأعلون إن كنتم مؤمنينولا تهنوا ولا تحزنوا وأنتم الأعلون إن كنتم مؤمنين

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”(QS. Ali Imron :139)

Dengarkan pula wahai saudaraku hadits berikut ini. Nabi_sholallohu ‘alaihi wasalaam_bersabda: 

  ما يصيب المسلم من نصب ولا وصب ولا هم ولا حزن ولا أذي ولاغم حتي  الشوكة يشا كها الا كفر الله عنه من خطا يا ه

 “Tidaklah menimpa seorang muslim berupa musibah, sakit, kegundahan, gangguan dan tidak pula kesusahan sampaipun duri yang menusuknya kecuali Alloh akan hapuskan dengan semua itu dosa-dosanya.”

Maka, lihatlah wahai saudaraku ampunan dan kelembutan Alloh. Dia jadikan segala yang menimpa seorang muslim, yang kecil maupun yang besar, sebagai penghapus dosa baginya.
Hanya untuk-Mu ya Alloh. Robb kami, segala puji dan syukur! jadikanlah apa yang menimpa kami sebagai penghapus dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan kami! Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengabul do’a. 

Ketika hati semakin menjerit, merasa diri tak tahan lagi dengan beratnya derita hidup, maka obatilah hatimu dengan kalam-Nya;

 يا بني اذهبوا فتحسسوا من يوسف وأخيه ولا تيأسوا من روح الله إنه لا ييأس من روح الله إلا القوم الكافرون

“Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".(QS. Yusuf : 87)

قل يا عبادي الذين أسرفوا على أنفسهم لا تقنطوا من رحمة الله إن الله يغفر الذنوب جميعا إنه هو الغفور الرحيم

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. Az Zumar : 53)

Ketika hati semakin bimbang, seribu tanya berjibun dalam dada;

 “Harus bagaimana lagi kita menjaani hidup?”

Maka ajaklah hatimu untuk menyibak apa yang telah Alloh jawab dalam Kalam-Nya;

يا أيها الذين آمنوا اصبروا وصابروا ورابطوا واتقوا الله لعلكم تفلحون

“ orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.”(QS. Ali imron : 200)

واستعينوا بالصبر والصلاة وإنها لكبيرة إلا على الخاشعين

“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,”(QS. Al Baqoroh ; 45)

Wahai saudaraku bersabarlah dengan apa yang sedang menimpamu, serta kuatkanlah dirimu dan tingkatkanlah ketaqwaanmu, semoga Alloh akan memberimu jalan keluar. Banyak-banyaklah kau memanjatkan do’a kepada Alloh Dzat Yang Maha Mampu mengentaskanmu dari berbagai kesulitan.

Maka tuntunlah jiwamu untuk senantiasa berharap dan berserah diri hanya kepada-Nya semata. Tundukkanlah dirimu agar senantiasa mengikhlashkan diri di dalam berdo’a kepada-Nya, mudah-mudahan Alloh mengabulkan do’amu.

فإن تولوا فقل حسبي الله لا إله إلا هو عليه توكلت وهو رب العرش العظيمفإن تولوا فقل حسبي الله لا إله إلا هو عليه توكلت وهو رب العرش العظيم

Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung".(QS. At Taubah :129)

وإذا سألك عبادي عني فإني قريب أجيب دعوة الداع إذا دعان فليستجيبوا لي وليؤمنوا بي لعلهم يرشدون

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”(QS. Al Baqoroh : 186)

أمن يجيب المضطر إذا دعاه ويكشف السوء ويجعلكم خلفاء الأرض أإله مع الله قليلا ما تذكرون

“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya).”(QS. An Naml : 62)

Saudaraku…, ketika kita telah mengusahakan untuk menundukkan hati dan jiwa kita dan berusaha berhias dengan kesabaran dalam menjalankan apa yang telah Alloh taqdirkan untuk kita. Kitapun telah berusaha untuk  meningkatkan ketaqwaan kepada-Nya, mengikhlashkan diri dalam berdo’a, mungkin masih ada sisa tanya dalam benak kita:

“Lalu apa yang akan kita peroleh dari semua itu?”

Maka ajaklah jiwa kita untuk mendengar Kalam-Nya dalam rangka mendapatkan jawabannya:

إن الله اشترى من المؤمنين أنفسهم وأموالهم بأن لهم الجنة يقاتلون في سبيل الله فيقتلون ويقتلون وعدا عليه حقا في التوراة والإنجيل والقرآن ومن أوفى بعهده من الله فاستبشروا ببيعكم الذي بايعتم به وذلك هو الفوز العظيم


“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.”(QS. At Taubah ; 111)
Demikianlah saudaraku muslim, salah satu hal ghoib yang harus diimani oleh setiap muslim adalah surga. Kenyakinan terhadapnya menjadikan seorang muslim termotivasi untuk meraihnya dengan melakukan amal kebaikan dan termasuk dari amalan kebaikan yang dilakukan oleh seorang muslim adalah beriman dengan taqdir Alloh yang baik maupun yang buruk serta bersabar dan tawakal dalam menghadapi musibah yang Alloh tetapkan bagi kita. Jika seseorang tidak yakin atau ragu-ragu terhadap keberadaan surga, dapat dipastikan dia akan mengikuti hawa nafsunya dan tidak perduli dia melakukan amal kebaikan atau keburukan.


Saudaraku muslim, jika enkau mendambakan surga sebagai balasan atas musibah yang sedang menimpamu, maka ikutilah apa yang telah Alloh dan Rosul-Nya bimbingkan atasmu dan atas kaum muslimin seluruhnya. Semoga kita termasuk orang-orang yang Alloh pilih untuk menjadi penghuni surga-Nya. Amiin.
Wallohu ta’ala a’lam showaab.

Catatan:
Nasihat ini disusun sebagai nasihat khusus untuk jiwa penyusun sendiri yang lebih butuh terhadap nasihat-nasihat semisal ini. Semoga Alloh mengokohkanku  di atas Shirothol mustaqim, serta Ats tsabaat ‘alal haqqi walau kuntu munfaridatan.

Selesai disusun di Walahar, 5 Muharrom 1433 H. pukul 19.17
Oleh: Ummu Abdirrohman Najiyah Ibnat Kaswita Ghofarollohu ‘anhaa wa waalidaihaa

Maroji’:
1.  Al Qur’anul Karim
2. Hiburan untuk Saudaraku yang Sedang Sakit dan Tertimpa Musibah. Abdul Aziz bin Muhammad bin Abdulloh As Sadhan dan Said bin Ali bin WahfAl Qhothony. Buana Ilmu Islami.
3.  Bertemu Bidadari di Surga. Abu M Jamal Isma’il. Gema Insani Press.