Sabtu, 17 Desember 2011

بياني للناصحين

Oleh : Ummu Abdirrohman Najiyah Ibnat Kaswita
Ghoffarollohu ‘anhaa wa waalidaihaa
     بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاةوالسلام على رسول الله وعلى آله ومن والاه أما بعد:
Sudah menjadi sunnatulloh yang berlaku dalam kehidupan manusia, bahwasanya dalam sebuah kebijakkan akan selalu menimbulkan reaksi, baik reaksi yang bersifat positif maupun negative. Tidak hanya kebijakkan yang diambil oleh elit politik saja (baik ditingkat eksekutif, legislative maupun yudikatif) yang dapat memancing reaksi manusia baik yang pro maupun yang kontra, bahkan kebijakkan yang diambil oleh seorang individupun bisa saja menimbulkan reaksi pro dan kontra. Sebagai contoh kongkrit adalah kebijakkan ana untuk membuat blog yang ana beri judul “Muhibbatul 'Ilmi”.

Sungguh telah banyak masukan yang disampaikan kepada ana baik dari pihak yang pro maupun yang kontra sebagai reaksi atas kebijakkan yang ana ambil. Dan insyaAlloh masukkan-masukkan tersebut sangat berharga, dan ana pun menyadari bahwa tidaklah mereka memberikan masukkan  kecuali didasari oleh rasa cinta yaitu “menghendaki kebaikan bagi saudaranya”. Dalam rangka beramal dengan hadits Nabi_sholallohu ‘alaihi wa salaam :
عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسْ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، خَادِمُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى  اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِه

[رواه البخاري ومسلم]
"Dari Abi Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri." (Riwayat Bukhori dan Muslim)
Maka tidak lupa ana haturkan jazaakumullohu khoiroo kepada semua pihak yang telah berkesempatan untuk meluangkan waktu dan menuangkan buah pikirannya dalam rangka memberikan  masukan. Maka dalam tulisan ini perlu kiranya ana paparkan beberapa pertimbangan yang melatar belakangi pengambilan kebikan untuk menghadirkan blog ini di hadapan publik agar tidak ada lagi persepsi yang buruk baik kepada ana pribadi maupun kepada blog ini secara khusus. Dan pertimbangan ini berkaitan dengan niat di dalam hati, dan hanyalah seseorang itu akan mendapatkan apa yang ia niatkan; jika baik niatnya maka kebaikanlah yang akan ia peroleh _insyaAlloh_. Sebagaimana hadits Umar _Rodhiyallohu ‘anhu_:
عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .
[رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة]
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap  perbuatan tergantung niatnya.  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang) .
Dan tidaklah blog ini hadir di hadapan pembaca sekalian kecuali dalam rangka mengamalkan apa yang telah Alloh firmankan di dalam Tanzil-Nya Yang Mulia:

ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي أحسن إن ربك هو أعلم بمن ضل عن سبيله وهو أعلم بالمهتدين
 
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”(QS. An Nahl : 125)

Maka kehadiran blog ini, baik secara umum maupun secara khusus mempunyai misi da’wah untuk menyeru manusia ke jalan Alloh dan dalam rangka menyebar luaskan da’wah salafiyyah yang haq ini. Meskipun ana menyadari dengan sepenuh hati dan mengetahui kadar diri serta keterbatasan ilmu yang ada pada ana, yang mana ana tidak akan mampu memegang peranan besar ini kecuali apa yang telah Alloh mudahkan bagi ana _semoga Alloh senantiasa memberikan petunjuk kepada ana_. Dan tujuan ini secara eksplisit telah termaktub dalam syi’ir yang bertajuk “Dentingan Penaku”. Dan sungguh sangat menggembirakan ana dan merupakan suatu anugerah yang tiada terkira apabila Alloh memberikan hidayah kepada salah seorang diantara para pembaca dengan sebab mengambil faidah dari apa-apa yang ada di dalam blog ini. Ana berharap dapat mengambil bagian dari apa yang telah Rosululloh sabdakan dalam haditsnya dari Sahl bin Sa’d _Rodhiyallohu ‘anhu_;
 
 لأن يهدي الله بك رجلا وحدا خير لك من خمر النعم

“Demi Alloh kalau seandainya Alloh memberikan hidayah kepada salah seorang dengan sebab dirimu lebih baik dari pada unta merah.”(HR. Bukhori  dan Muslim)

Selain itu ana berharap blog ini dapat memberikan kontribusi positif, terkhusus bagi ana pribadi dan bagi para pembaca sekalian. Dalam rangka merealisasikan sabda Nabi _sholallohu ‘alaihi wa salaam_ dari Jabir bin Abdillah :

مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَنْفَعَ أَخَاهُ فَلْيَفْعَلْ.

Barangsiapa di antara kalian ada yang mampu untuk memberi manfaat kepada saudaranya maka hendaklah dia melakukannya.”(HR. Muslim No Hadits 2199)

Selain itu, blog ini juga dapat dijadikan media tanaashuh (saling nashihat menashihati), dalam rangka mengaplikasikan apa yang telah Alloh firmankan di dalam Tanzil-Nya Yang Mulia :

والعصر*إن الإنسان لفي خسر*إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر
 
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran”.(QS. Al Ashr : 1-3)

Kemudian sabda Nabi _sholallohu ‘alaihi wa salaam_ dari Tamim bin Aus Ad Dari  _Rodhiyallohu ‘anhu_ :

الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ. قُلْنَا: لِمَنْ ؟ قَالَ: لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ وَعَامَّاتِهِمْ.

Rosululloh r bersabda: Agama adalah nasehat. Kami bertanya: (Nasehat) untuk siapa? Nabi r menjawab: Untuk Alloh, kitab-Nya, rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin, dan keumuman kaum muslimin.”(Hr. Muslim no Hadits 55)
Dan ana menyadari bahwa orang yang paling merasa butuh terhadap nashihat-nashihat tersebut adalah ana secara pribadi. Oleh karena itu akan pembaca temui tulisan-tulisan ana yang berisikan nashihat yang mana secara hakikat nashihat tersebut ana tujukan kepada diri ana pribadi dalam rangka al lujuu’ ilaaAlloh Azza wa Jalla. 

Selain sebagai media da’wah dan media tanaashuh blog ini juga hadir untuk memberikan manfaat secara specific kepada diri ana pribadi yaitu sebagai wahana untuk membentuk budaya berfikir yang kritis, kreatif, positif dan inovatif. Mudah-mudahan dengan hadirnya blog ini dapat menjadi motivator bagi ana untuk senantiasa belajar, belajar dan terus belajar  tentang berbagai disiplin ilmu yang bermanfaat, yang dengannya dapat memacu kerja otak untuk lebih aktif (tidak stagnan).

Adapun penjelasan untuk saudara kami yang mulia, yang telah memberi masukkan untuk meninggalkan dunia blog, maka ana jawab sebagai berikut :

>> Ana menganggap perkara ini sebagai perkara yang mubah, dan perkara yang mubah ini apabila dijadikan sarana untuk menjalankan amalan ketaatan kepada Alloh maka akan mendapatkan pahala _insyaAlloh_, sebagaimana hadits tentang niat yang telah berlalu penjelasannya, dan inilah yang ana harapkan, semoga kehadiran blog ini menjadi pemberat amal bagi ana pada hari yang tiada pertolongan kecuali pertolongan-Nya semata. Maka perkara ini tidak bisa diharomkan secara muthlaqon kecuali ada qoroo’in/indikator-indikator yang real yang dapat menghantarkan pada perkara harom, maka tidak diragukan lagi (web-web yang di dalamnya terdapat perkara harom) hukumnya harom, seperti web-web porno yang banyak tersebar di dunia maya.

Dan insyaAlloh untuk kedepannya ana akan berusaha menampilkan tulisan-tulisan para ulama salaf atau para tholabah yang mempunyai dedikasi dan kapabilitas dari sisi keilmuan agar blog ini bisa tampil lebih ilmiyah _mudah-mudahan Alloh beri kemudahan untuk merealisasikannya_.
Demikian penjelasan yang singkat ini muda-mudahan bisa difahami dan diterima oleh pihak-pihak yang berkompeten. Atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada dalam tulisan ini baik disengaja ataupun tidak disengaja, ana haturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dan anapun mohon ampun kepada Alloh Azza wa Jalla atas kesalahan-kesalahan tersebut.

. كل بني أ دم خطاء و خيرالخطاءين التوابون

“Setiap bani Adam berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuta salah adalah orang yang bertaubat’. (hadits hasan, HR. Tirmidzi dala Shifatul Qiyamah/2499. Ibnu Majah di dalam Az Zuhud/4251. Dan dihasankan olek Al  Bani di dalam Shohihul jami’)

Wallohu ta’ala a’lam bish showwaab.

Selesai ditulis di Cineumbeuy, 17 Dzulhijjah 1432 H. Pukul 05.59 WIB
Oleh : Al Faakiroh ilaa Maghfiroti Robbihaa Ummu Abdirrohman Najiyah Ibnat Kaswita