Rabu, 14 Desember 2011

Bulan Alloh yang Mulia (Muharrom)

بسم الله الرحمن الرحيم
Penulis: Abu ‘Ubaid Fadhl bin Muhammad Arsyad Thalib
Rabu 11 Muharrom 1433H
Mangkutana , Luwu-Timur Sul-Sel

Segala puji bagi Alloh Dzat yang Maha Suci  yang menciptakan langit dan bumi , siang dan malam , dan menjadikan kegelapan dan cahaya , menjadikan siang dan malam silih berganti , hari demi hari ,bulan demi bulan tahun demi tahun bagi siapa yang ingin mengambil pelajaran atau hendak bersyukur , yang berfirman dengan sebaik-baik ucapan :
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا
Maha suci Alloh yang telah menurunkan Al-Furqon (Al-Qur an) kepada hamba-Nya, agar menjadi peringatan bagi seluruh alam. Yang kepunyaan-Nya-lah langit dan bumi dan tidak mempunyai anak , dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasan-Nya , dan Dia menciptakan segala sesuatu dan menetapkan ukuran-ukurannya dengan sebenar-benar ketetapan (Al-Furqoon 1-2)

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
Dan Robb-mu yang menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya . sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Alloh dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (Al-Qoshosh 68)
Dan sungguh dari yang Alloh ciptakan, pilih dan muliakan adalah bulan-bulan harom yang hendaknya kita mengenali kadar serta memuliakannya , seperti dalam firmannya :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Alloh adalah dua belas bulan dalam ketetapan Alloh , diwaktu penciptaan langit dan bumi , diantaranya empat bulan haram , itulah agama yang lurus , maka janganlah kamu menganiaya diri-diri kamu pada bulan yang empat itu , dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya , dan ketahuilah sesungguhnya Alloh bersama orang-orang yang bertaqwa (At-Taubah 36)
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-bukhory dan Muslim  :
عَنْ أَبِى بَكْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبٌ شَهْرُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ – ثُمَّ قَالَ – أَىُّ شَهْرٍ هَذَا ». قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ – قَالَ – فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ. قَالَ « أَلَيْسَ ذَا الْحِجَّةِ ». قُلْنَا بَلَى. قَالَ « فَأَىُّ بَلَدٍ هَذَا ». قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ – قَالَ – فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ. قَالَ « أَلَيْسَ الْبَلْدَةَ ». قُلْنَا بَلَى. قَالَ « فَأَىُّ يَوْمٍ هَذَا ». قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ – قَالَ – فَسَكَتَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ. قَالَ « أَلَيْسَ يَوْمَ النَّحْرِ ». قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ « فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِى بَلَدِكُمْ هَذَا فِى شَهْرِكُمْ هَذَا وَسَتَلْقَوْنَ رَبَّكُمْ فَيَسْأَلُكُمْ عَنْ أَعْمَالِكُمْ فَلاَ تَرْجِعُنَّ بَعْدِى كُفَّارًا – أَوْ ضُلاَّلاً – يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ أَلاَ لِيُبَلِّغِ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ فَلَعَلَّ بَعْضَ مَنْ يُبَلَّغُهُ يَكُونُ أَوْعَى لَهُ مِنْ بَعْضِ مَنْ سَمِعَهُ ». ثُمَّ قَالَ « أَلاَ هَلْ بَلَّغْتُ »
Dari Abu Bakroh –rodhiyallohu ‘anhu- dari Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam bahwa sesungguhnya beliau bersabda :sesungguhya zaman telah beredar sesuai dengan keadaannya dihari Alloh menciptakan langit dan bumi , setahun itu dua belas bulan diantaranya ada empat bulan harom(mulia) , tiga bulan yang berturut (yaitu) dzul-qo’dah , dzul-hijjah , dan muharrom dan bulan rojab bulan (yang di agungkan)oleh Mudhor yang berada diantara jumada dan sya’ban , kemudian beliau bertanya : bulan apakah ini ? kami menjawab Alloh dan rosul-nya lah yang lebih mengetahuinya. Beliaupun terdiam sampai-sampai kami mengira beliau hendak memberikan nama selain namanya. Beliau berkata : bukankah bulan dzul-hijjah? Kami menjawab : benar . beliau berkata : tempat apakah ini ? kami menjawab : Alloh dan rosul-nya lah yang lebih mengetahuinya. Beliaupun terdiam sampai-sampai kami mengira beliau hendak memberikan nama selain namanya. Beliau berkata : bukankah Al-Baldah (Mekkah). Kami menjawab : benar . beliau bertanya : hari apakah ini ? kami menjawab Alloh dan rosul-nya lah yang lebih mengetahuinya. Beliaupun terdiam sampai-sampai kami mengira beliau hendak memberikan nama selain namanya. Beliau berkata : bukankah hari Nahr (‘iedul-Adh ha) kami menjawab : benar . Nabi –shollallohu ‘alihi wa sallam- bersabda : sesungguhnya darah-darah kamu , harta-harta kamu dan harga diri kamu adalah haram bagi kamu , sebagaimana haramnya hari ini ,negri ini , dan bulan ini dan kamu akan berjumpa dengan Robb kamu dan Dia akan mempertanyakan amalan-amalan kamu , maka sungguh janganlah kamu kembali menjadi kufur atau sesat sepeninggalanku , yaitu dengan saling memenggal leher ,  hendaknya yang hadir menyampaikan kepada yang ghoib , bisa saja sebagian yang disampaikan lebih memehaminya daripada sebagian yang mendengarnya (lansung) kemudian beliau berkata : ketahuilah bukankah saya telah menyampaikannya ? ?
Berkata Al-Imam Ibu Kastiir –rohimahulloh- :
وقوله تعالى: { ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ } أي: هذا هو الشرع المستقيم، من امتثال أمر الله فيما جعل من الأشهر الحرم
Firmannya { ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ } itulah agama yang lurus
Yaitu inilah syariat yang lurus , berupa menegakkan perintah Alloh dalam perkara-perkara yang ditetapkan dari bulan-bulan harom
Juga berkata:
وقال تعالى: { فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ } أي: في هذه الأشهر المحرمة؛ لأنه آكد وأبلغ في الإثم من غيرها، كما أن المعاصي في البلد الحرام تضاعف، لقوله تعالى: { وَمَنْ يُرِدْ فِيهِ بِإِلْحَادٍ بِظُلْمٍ نُذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ } وكذلك الشهر الحرام تغلظ فيه الآثام؛ ولهذا تغلظ فيه الدية في مذهب الشافعي، وطائفة كثيرة من العلماء، وكذا في حَقِّ من قتل في الحرم أو قتل ذا محرم.
Firmannya : { فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ } maka janganlah kamu menganiaya diri-diri kamu
Yaitu pada bulan-bulan harom ini , dikarenakan perkara tersebut lebih ditekankan dan lebih tepat pada dosa dari selainnya , sebagaimana maksiat-maksiat di tanah suci digandakan , berdasarkan firmannya :
dan barang siapa yang bermaksud melakukan kejahaan di dalamnya secara zalim maka kami rasakan kepadanya sebagian dari siksa yang pedih (Al-Hajj 25)
demikian juga halnya bulan harom dosa-dosa dilipat gandakan padanya , oleh karena itu diah digandakan pada bulan tersebut dalam madzhab Asy-Syafi’iy , dan sebagian banyak dari kalangan para ulama demikian juga (diterapkan) pada hak orang yang membunuh di tanah suci atau membunuh mahromnya.
Kemudian beliau berkata:
وقال قتادة في قوله: { فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ } إن الظلم في الأشهر الحرم أعظم خطيئة ووزرًا، من الظلم فيما سواها، وإن كان الظلم على كل حال عظيما، ولكن الله يعظم من أمره ما يشاء. قال: إن الله اصطفى صَفَايا من خلقه، اصطفى من الملائكة رسلا ومن الناس رسلا واصطفى من الكلام ذِكْرَه، واصطفى من الأرض المساجد، واصطفى من الشهور رمضان والأشهر الحرم،واصطفى من الأيام يوم الجمعة، واصطفى من الليالي ليلة القدر، فَعَظِّموا ما عظم الله، فإنما تُعَظم الأمور بما عظمها الله به عند أهل الفهم وأهل العقل.
Berkata Qotadah –rohimahulloh- dalam firman Alloh : { فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ } maka janganlah kamu menganiaya diri-diri kamu
Sesungguhnya kezaliman pada bulan-bulan harom adalah lebih besar dosa dan kesalahnya dibandingkan dengan kezaliman pada selain bulan-bulan tersebut , walaupun dosa-dosa itu bagaimanpun adalah besar , akan tetapi Alloh menganggap besar perkaranya sesuai kehendak-nya.

Beliau berkata : sesungguhnya Alloh telah memilih pilihan-pilihan dari ciptaannya, memilih dari kalangan para malaikat rosul dan dari kalangan manusia  rosul , memilih dari ucapan-ucapan dzikir padanya , memilih dari permukaan bumi masjid-masjid , memilih dari bulan-bulan romadhon dan bulan-bulan harom , memilih dari hari-hari hari jumat dan memilih dari malam-malam  malam lailatul-qodar ,  maka agungkanlah apa-apa yang Alloh agungkan ,  karena sesungguhnya suatu perkara diagungkan sesuai dengan bentuk pengagungan Alloh terhadapnya , disisi orang-orang yang memiliki pemahaman dan akal.(lihat tafsir Ibnu Kastiir pada ayat At-Taubah 36)

Sungguh mengagungkan dan memuliakan bulan-bulan harom seperti  muharrom adalah suatu ibadah dan taqwa  yang disyariatkan dalam agama ini sebagaimana yang tertera diatas dan juga sebagai bentuk pengamalan firman Alloh Azza wa Jalla :
ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ حُرُمَاتِ اللَّهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ عِنْدَ رَبِّهِ
Demikianlah (perintah Alloh) maka barang siapa yang mengagungkan apa-apa yang harom (terhormat) di sisi Alloh , maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Robb-nya  (Al-hajj 30)
Dan firmannya :
ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ
Demikianlah , dan barang siapa yang mengagungkan syi’ar-syi’ar Alloh , maka sesungguhnya perkara tersebut timbul dari ketaqwaan hati (Al-Hajj 32)
Maka  apabila perkara ini bisa dimengerti yaitu memuliaakan bulan muharrom adalah ibadah maka ketahuilah  saudaraku seiman –semoga Alloh merahmatimu- , bahwa suatu ibadah tidak akan diterima oleh Alloh kecuali memenuhi dua syarat yang penting yaitu :
1) ikhlas
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
Dan mereka tidaklah diperintahkan kecuali supaya hanya beribadah kepada Alloh secara ikhlas(murni) baginyalah agama (Al-Bayyinah 5)
وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Seandainya mereka mempersekutukan Alloh niscaya leyaplah apa-apa yang mereka telah kerjakan (Al-An’aam 88)
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيهِ مَعِى غَيْرِى تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ »
Dari Abu Huroiroh –rodhiyallohu ‘anhu- berkata : berkata Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam- Alloh Tabaaroka wa Ta’ala berfirman : saya kaya (tidak butuh ) dari kesyirikan , barang siapa yang mengamalkan suatu amalan dia mempersekutukan-ku didalam amalan tersebut sesuatu dari selainku maka saya akan meniggalkannya dan sekutunya (HR. Muslim)
2) mutaaba’ah (sesuai dengan tuntunan Nabi –shollallohu ‘alihi wa sallam- )
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
Sesungguhnya telah ada pada diri rosululloh suri teladan yang baik bagimu (Al-Ahzaab 21)
Nabi –‘alaihisholaatu wassalaam- bersabda :
« مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ »
Barang siapa yang beramal dengan suatu amalan yang tidak sesuai dengan agama kami maka amalan tersebut tertolak (HR.Muslim dari ‘Aisyah –rodhiyallohu ‘anhaa-)
Maka ketahuilah –waffaqokumulloh lima yuhibbu wa yardhoo- diantara yang dicontohkan dan sesuai dengan tuntunan agama Nabi –shollallohu ‘alihi wa sallam- dalam pengangungan dan pemuliaan bulan ini adalah :
Memperbanyak  ibadah seperti berpuasa dan lebih dianjurkan pada  hari ke-sembilan dan  ke-sepuluh:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ ».
Dari Abu Huroiroh –rodhiyallohu ‘anhu- berkata : Rosululloh bersabda : puasa yang paling afdhol (mulia) setelah romadhon adalah bulan Alloh muharrom , dan sholat yang paling afdhol (mulia) setelah sholat wajib adalah sholat malam (HR. Al-Bukhory dan Muslim )

Dan hari yang sangat dianjurkan untuk berpuasa adalah pada hari Taasuu’aa dan ‘Aasyuuro’  yaitu pada tanggal Sembilan dan sepuluh dari bulan muharom [1]
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : ما رأيت النبي صلى الله عليه و سلم يتحرى صيام يوم فضله على غيره إلا هذا اليوم يوم عاشوراء وهذا الشهر يعني شهر رمضان
Dari ‘Abdulloh bin ‘Abbas –rodhiyallohu ‘anhuma- saya tidaklah melihat Nabi –shollallohu ‘alihi wa sallam- berusaha berpuasa suatu hari dan mengutamakannya dari hari-hari yang lain kecuali hari ini hari ‘aasyuroo (hari ke-sepuluh dari bulan muharrom) dan juga bulan ini yaitu bulan romadhon (HR. Al-Bukhory dan Muslim )
Nabi –shollallohu ‘alihi wa sallam- juga besabda :
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
Dan puasa pada hari ‘Aasyuuro saya mengharapkan kepada Alloh untuk menggugurkan dosa setahun yang telah lalu (HR. Muslim dari Abu Qotaadah –rodhiyallohu ‘anhu)
Juga –shollallohu ‘alihi wa sallam- bersabda :
« لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لأَصُومَنَّ التَّاسِعَ »
seandainya saya masih hidup pada tahun depan maka sungguh saya akan berpuasa pada tanggal Sembilan (HR. Muslim dari Ibnu ‘Abbas –rodhiyallohu ‘anhu-)

Menghidari segala bentuk maksiat [2]dan demikian juga peperangan :
Alloh berfirman :
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ
Mereka bertanya kepadamu tentang peperangan pada bulan harom , katakanlah  : “ peperangan dalam bulan itu adalah dosa besar , (tetapi) menghalangi manusia dari jalan Alloh , kufur kepada Alloh , menghalangi (manusia)memasuki masjidilharom [3]dan mengusir penduduknya darinya adalah lebih besar dosanya disisi Alloh (Al-Baqoroh 217)
Bentuk-bentuk pemuliaan bulan muharrom yang tidak disyariatkan :
Merayakan hari pertama  bulan Muharrom :
Yaitu dengan anggapan tahun baru islam , padahal tahun hijriyyah tidaklah dikenal oleh Nabi –shollallohu ‘alihi wa sallam- , para sahabat dahulu mengenali tahun dengan kejadian-kejadian yang ada seperti tahun gajah ketika pasukan gajah menyerang  Makkah , tahun khoibar  yaitu pada tahun terjadinya perang khoibar , tahun fath yaitu ketika terbukanya / takluknya kota Mekkah , tahun khondak yaitu pada tahun terjadinya perang khondak atau ahzaab , begitulah seterusnya sampai pada khilafah Amiirulmukminin ‘umar –rodhiyallohu ‘anhu- beliau meletakkan tahun hijriyyah yang dimulai pada tahun hijroh-nya Nabi – shollallohu ‘alihi wa sallam-  ,kemudian tidak pernah dinukilkan dari Nabi –shollallohu ‘alihi wa sallam- ,  para sahabat , para tabi’in dan selainnya dari kalangan salafush-sholih yang melakukannya , menunjukkan perkara ini adalah perkara baru dalam agama yang tidak ada tuntunan-nya dalam agama ini , sedangkan Nabi –shollallohu ‘alihi wa sallam- telah memberikan kita suatu timbangan dalam perkara ini dalam sabdanya :
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
Dan hati-hatilah kamu dari perkara perkara yang baru(yang tidak ada asalnya dalam agama) karena setiap perkara yang baru adalah bid’ah dan setiap kebid’ahan adalah kesesatan (HR Abu Dawud no. 4607 dan At-Tirmidzy no. 2676 dari ‘Irbadh bin Sariyah -rodhiyallohu ‘anhu- )
Dan termasuk dalam hadis ini apa yang kita saksikan dari sebagian kaum muslimin yaitu :
-          mereka membeli perlengkapan rumah tangga pada hari ke sepuluh (timba dsb) ,
-          meletakkan sesajian (makanan) pada perempatan-perempatan jalan, pantai dan selainnya,
-         memasak masakan khusus seperti bubur kacang ijo ,
-          sebagian dari mereka menunda/menolak  pernikahan pada bulan ini (muharrom)
-         Tidak melakukan perjalanan/safar
-         Memandikan barang-barang pusaka (kramat) sangka mereka , Allohul-Musta’aan
Yang mana sebagian dari penyelisihan yang dilakukan ada yang sampai pada tingkat kesyirikan dan ada yang lebih ringan dan semaunya adalah tidak disyariatkan.
Merayakan hari kesepuluh sebagaimana yang dilakukan oleh syiah rofidhoh :
Berkata Asy-syaikh Muqbil bin Haady Al-Waadi’iy –rohimahulloh- dalam kitab Ilhaadul-khumainy –Laa rohimahulloh-:
ومن مشابهتهم لليهود أن اليهود يعطلون العمل يوم السبت، وكذلك الرافضة تعطل العمل يوم عاشوراء، لأنه اليوم الذي قتل فيه الحسين بن علي رضي الله عنه، ويرتكبون بدعًا شتّى ومخالفات شتّى، ومشابهتهم لأعداء الإسلام أكثر من أن تحصر. وكل هذا بسبب عداوتهم لسنة رسول الله وتنكرهم لأهلها: ﴿فلمّا زاغوا أزاغ الله قلوبهم والله لا يهدي القوم الفاسقين﴾.
Dan dari bentuk keserupaan mereka (syi’ah rofidhoh) terhadap orang-orang yahudi [4]yaitu orang-orang yahudi meliburkan pekerjaan pada hari sabtu , dan demikian juga rofidhoh meliburkan pekerjaan pada hari ‘Aasyuuro’  , karena hari itu adalah hari terbunuhnya Al-husain bin ‘Ali  rodhiyallohu ‘anhu- dan mereka melakukan berbagai macam kebid’ahan dan pelanggaran , dan keserupaan mereka dengan musuh-musuh islam sangatlah banyak untuk dihitung . dan seluruh perkara ini disebabkan permusuhan mereka terhadap sunnah rosululloh dan pengingkaran mereka terhadap para pemegang sunnah
Alloh berfirman :
Dan ketika mereka berpaling (dari kebenaran) Alloh memalingkan hati mereka dan Alloh tidak akan memberikan petunjuk kepada kaum yang fasik (Ash-Shoff 5)
عَنْ أَبِى مُوسَى – رضى الله عنه – قَالَ كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ يَوْمًا تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَتَتَّخِذُهُ عِيدًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « صُومُوهُ أَنْتُمْ »
Dari Abu Musa –rodhiyallohu ‘anhu- beliau berkata dahulu hari ‘aasyuuro’ adalah suatu hari yang di agungkan oleh orang-orang yuhudi dan mereka menjadikannya hari ‘ied , maka Nabi –shollallohu ‘alihi wa sallam- bersabda : maka berpuasalah kalian (HR.Muslim)
Demikianlah  adat/kebiasaan orang-orang yahudi dan semisalnya dari orang-orang kafir menjadikan suatu hari yang mereka anggap penting/tidak penting sebagai hari besar dan memperingatinya pada setiap tahunnya , baik yang disebut hari ibu , hari cinta (valentine) , hari ulang tahun , hari buruh , hari….hari…hari  … dst. Yang dimana sebagian kaum muslimin pun mengikuti mereka yang hina lagi najis dan turut merayakannya . lebih buruk dari itu sebagian kaum muslimin menjadikannya sebagai sebuah ibadah  seperti tahun baru islam , ulang tahun Nabi –shollallohu ‘alihi wa sallam- (maulid) , yang mana mereka pada perayaan hari-hari tersebut terjatuh dalam kemungkaran yang banyak , sebab perkara itu bukan dibangun diatas taqwa , wallohul-musta’aan , wainnaa lillahi wainnaa ilaihi roji’uun.
Ini apa yang Alloh mudahkan , sebagai nasihat dan peringatan bagi saya dan bagi kaum muslimin terkait dengan bulan muharrom , semoga Alloh menjadikannya bermanfaat untuk siapa saja yang Alloh hendaki baginya kebaikan.
و بالله التوفيق و الهداية  سبحان الله و بحمده و أستغفر الله و أتوب إليه
Rabu 11 Muharrom 1433 hijryyah
Abu ‘Ubaid Fadhl bin Muhammad Arsyad Thalib
Mangkutana , Luwu-Timur Sul-Sel

[1] Dan perkara ini adalah kesepakatan sebagaimana yang dinukilkan oleh Ibnu ‘Abdir-Barr -rohimahulloh- lihat Fathul-bary 4/290 maktabatush-shofa
[2] Lihat ucapan Ibnu kastiir –rohimahuloh- diatas
[3] Mahasuci Alloh , sungguh perkara-perkara ini yang dilakukan oleh mereka syi’ah rofidhoh –semoga Alloh melaknati mereka- mereka mengumpulkan dosa-dosa besar seperti kufur , peperangan dibulan harom , memerangi wali-wali Alloh , menghalangi manusia dari masjidilharom (jemaah haji) dan jalan-jalan kebaikan ,dll . maka masih sisakah pada mereka iman?!!
[4] Alhamdulillah telah tersebar artikel yang berkaitan dengan keserupaan mereka dengan orang-orang yahudi , para pembaca bisa melihat kembali , untuk melihat betapa parahnya faham syi’ah rofidhoh ini . dan kami juga telah melampirkan sebagian pendapat para ulama islam tentang kufurnya mereka -walillahilfadhlu walminnah-.