Selasa, 02 Desember 2014

Sebuah Nasehat Untuk Para Wanita : “PAKAIAN TAQWA, ADALAH SEBAIK-BAIK PAKAIAN DAN PERHIASAN”  

Penyusun : Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby

Wahai saudariku muslimah….. , kita semua tentu memaklumi, bahwa berhias dan berpenampilan indah, adalah termasuk salah satu adab yang disyari’atkan dalam agama kita yang hanif (lurus) ini. Akan tetapi, yang penting untuk kita ketahui juga dalam perkara ini adalah bahwa perhiasan itu ada dua macam, yakni perhiasan dhohir (yang nampak dari luar), dan perhiasan batin (yang ada di dalam hati seorang muslim).

Dan perhiasan batin, adalah lebih penting untuk kita dahulukan dan kita perhatikan. Mengapa ? Ya, karena baiknya dan bagusnya batin seseorang itu akan membawa pada keberuntungan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ (٢٦)

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa, itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS Al-A’roof : 26)

Al-Imam As-Syaukani rohimahulloh dalam tafsirnya (2/204) menjelaskan : “Yang dimaksud dengan pakaian taqwa adalah pakaian Al-Waro’ dan menjaga diri agar tidak terjatuh pada kemaksiatan. Yakni Waro’ terhadap diri sendiri (dengan berhati-hati dari semua perkara yang harom dan syubuhat, edt.) dan takut kepada Alloh Ta’ala. Yang demikian itu adalah sebaik-baik pakaian dan seindah-indahnya perhiasan.”

Seorang penyair Arab berkata :

إذا المرء لم يلبس ثيابا من التقى      تقلب عريانا وإن كان كاسيا

“Apabila seseorang itu tidak berpakaian dengan ketakwaan, dia berubah dalam keadaan telanjang meskipun dia berpakaian.”


Setelah itupun dia juga berkata :

وخير لباس المرء طاعة ربه        ولاخير فيمن كان لله عاصيا

“Sebaik-baik pakaian seseorang adalah ketaatan pada Robbnya, dan tidak ada kebaikan bagi orang yang bermaksiat kepada Alloh.”

Al-Imam Muslim rohimahulloh dalam Shohih-nya (no. 2564) membawakan hadits dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anhu, dia berkata : “Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إن الله لا ينظر إلى أجسادكم ولا إلى صوركم, ولكن ينظر إلى قلوبكم (و أعمالكم)

“Sesungguhnya Alloh tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan bentuk tubuh kalian, tetapi Dia melihat kepada hati-hati kalian (dan amal-amal kalian).” Beliau berisyarat dengan jari telunjuk ke dadanya.

Al-Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh menjelaskan : “Ketahuilah, bahwa kecantikan (keindahan) itu terbagi menjadi dua bagian : “Dhohir dan Bathin”. Maka kecantikan batin, adalah perkara yang sangat dicintai secara dzatnya, yaitu kecantikan (bagusnya) ilmu, akal, kedermawanan, ‘iffah (pandai menjaga diri dengan adab-adab islami), dan as-syaja’ah (keberanian/pemberani). Kecantikan batin inilah yang penjadi tempat perhatian/pandangan Alloh terhadap hamba-Nya, dan juga tempat kecintaan-Nya terhadap hamba-Nya tersebut. Sebagaimana telah disebutkan dalam sebuah hadits : “Sesungguhnya Alloh tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan bentuk tubuh kalian, tetapi Dia melihat kepada hati-hati kalian (dan amal-amal kalian).”   

Kecantikan/keindahan batin seperti ini akan bisa menghiasi bentuk tubuh yang dhohir (fisiknya), meskipun dia tidak mempunyai kecantikan (secara fisiknya). Maka orang seperti ini akan berpakaian dengan kecantikan (batin) dan kelezatan (imannya) sesuai dengan upaya ruhnya (jiwanya) dengan sifat-sifat tersebut.

Adapun kecantikan secara dhohir, maka ini adalah perhiasan yang Alloh mengkhususkannya kepada seseorang tetapi tidak bagi orang yang lainnya, dan ini adalah perhiasan yang berupa bentuk tubuh yang telah diciptakan Alloh dengannya, yang mana Alloh Ta’ala telah berfirman :

يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (١)

“……..Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Fathir : 1) 

Para ahli tafsir mengatakan tentang ayat ini : “Yaitu suara yang bagus dan bentuk tubuh yang bagus.”

Sebagaimana halnya bahwa kecantikan batin itu adalah sebesar-besar nikmat Alloh atas hamba-Nya, demikian pula dengan nikmat dhohir, dia juga merupakan nikmat dari Alloh, maka wajib untuk mensyukurinya. Karena sesungguhnya bersyukur kepada Alloh dengan bertakwa kepada-Nya, maka hal itu akan menambah kecantikannya di atas kecantikan yang telah ada pada dirinya.

Tetapi apabila kecantikan (dhohirnya) digunakan untuk melakukan maksiat kepada Alloh, maka hatinya akan mempunyai sesuatu (yakni penyakit hati, edt.), yang akan nampak di dunia dan di akhirat. Segala keindahan akan berubah/kembali menjadi kesedihan/kesunyian hati, kejelekan, keburukan, dan orang yang melihatnya akan lari/menjauh darinya. Dan semua orang yang tidak bertakwa kepada Alloh Azza wa Jalla dalam kecantikan atau kebagusannya (yakni meskipun dia dalam keadaan cantik secara fisiknya saja, edt.), akan berbalik/berubah menjadi menjadi kesedihan, kejelekan dan keburukan di tengah-tengah manusia.

Maka keindahan batin itu akan meninggikan (derajat) orang yang jelek dhohirnya (yang wajah atau tubuhnya jelek), dan akan bisa menutupinya. Sedangkan jeleknya batin itu hanya akan meninggikan kecantikan dhohirnya saja dan akan menutupi (kecantikan pada batinnya)

Seorang penyair berkata :

يا حسن الوجه توق الخنا       لا تبدلن الزين بالشين

ويا قبيح الوجه كن محسنا       لا تجمعن بين قبيحين

“Wahai (yang mempunyai) wajah yang elok/bagus, berhati-hatilah dari penkhianatan, janganlah mengganti perhiasan dengan keburukan.”

Dan wahai (yang mempunyai) wajah yang jelek, jadilah kamu orang yang baik, (karena) tidak akan berkumpul antara dua kejelekan itu.”

(Selesai penukilan dari kitab Roudhotul Muhibbin (hal. 231), karya Al-Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh)

Dan yang terakhir, kami persembahkan pula untuk diri anda wahai saudariku muslimah, sebuah syair yang bagus oleh seorang penyair Arab , semoga Alloh Ta’ala memperbaguskan hati Anda semuanya….

يا خادم الجسم كم تسعى لخدمته       أتطلب الربح فيما فيه خسران

أقبل على النفس فاستكمل فضاءلها       فأنت بالروح لابالجسم إنسان

“Wahai pelayan badan, berapakah usahamu untuk melayani (badanmu itu), apakah kamu mencari laba dalam perkara yang di dalamnya (mengandung) kerugiaan.”

“Lihatlah dirimu, lalu sempurnakanlah keutamaannya, maka engkau akan meraih laba (keuntungan) dengan ruhmu, bukan dengan jasad manusia.”

Semoga uraian nasehat yang ringkas ini, bermanfaat untuk kami dan Anda semuanya, barokallohu fiikum.

(Nasehat ini, insya Alloh akan kami sampaikan secara berkala, terutama untuk para wanita, khususnya dalam hal-hal yang terkait tentang hukum wanita dan perhiasannya, semoga Alloh Ta’ala memudahkannya)

Sumber: DISINI