Jumat, 06 Januari 2012

Infak-Infak Wahai yang Berlomba - Lomba dalam Kebaikan

Sumber : Disini
بسم الله الرحمن الرحيم 
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على خاتم النبيين محمد – صلى الله عليه وعلى آله وسلم- ورضي الله عن الصحب أجمعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أما بعد
Ini adalah risalah guru kami Sekh Al 'allaamah Abu Bakar bin Mahir Al mishriy yang mengajak seluruh kaum muslimin untuk membatu saudara mereka yang di Dammaj - semoga Allah ta'ala menjaganya dari kejelekan rofidhoh dan seluruh Ahlul ahwa' - semoga risalah ini bermanfa'at untuk kaum muslimin dan terkhusus Ahlussunnah Assalafiyun.

بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah ta'ala dan keselamatan atas hamba-hambanya yang terpilih, amma ba'du : Ketahuilah wahai kaum muslimin - semoga Allah ta'ala merohmati kita semua - bahwasannya luka yang menimpa satu penuntut ilmu di Darul hadits salafiyah di Dammaj adalah musibah yang besar yang menimpa Ahlus Sunnah apalagi sampai terbunuhnya, sesungguhnya itu adalah musibah yang sangat amat besar.Ketahuilah - semoga Allah ta'ala memuliakan kita semua - sesungguhnya seribu orang yang terbunuh dari kalangan rofidhoh (syiah) dan terbunuhnya satu dari kalangaan penuntut ilmu, maka satu yang terbunuh itu adalah perbandingan yang sangat besar (walaupun hanya satu), seperti yang dikatakan :
واحد بألف يعد وألف بواحد لا تعد
" satu bisa berbanding seribu, tapi seribu tak sebanding satu "Bahkan terbunuhnya satu dari penuntut ilmu merupakan hal yang besar dari terbunuhnya orang-orang seperti syiah sebanyak penduduk bumi, walaupun hanya satu, karena penuntut ilmu dalam kebenaran dan kebaikan dan diharapkan kebaikannya untuk perbaikan bangsa dan umat sedangkan syiah mereka hanyalah kaum yang batil, tidak ditunggu-tunggu dari mereka kecuali kejelekan dan perusakan bangsa dan umat.Ketahuilah - wahai kaum muslimin semoga Allah ta'ala mengiringi kalian - sesungguhnya panjangnya masa pengepungan syiah (yang bermulai pada hari kamis 22 Zulqo'dah 1432/20, Oktober 20011) terhadap Ahlus sunnah disana (Darul hadits 1di Dammaj Yaman) dan penyerangan syiah dengan senjata (jarak jauh) telah membuat terluka dan terbunuhnya banyak dari Ahlus sunnah (para penuntut ilmu) maka terlihat bahwa yang satu terluka, yang satu lagi patah, yang satu lagi pincang, dan lain sebagainya maka ini adalah sesuatu yang tidak bisa disabarkan dan tidak bisa dibiarkan kelanjutannya oleh pemilik kehormatan, ketangguhan dan keberanian dari orang yang memiliki kearaban apalagi dari kaum muslimin dan terlebih lagi dari Ahlus sunnah (As salafiyun) yang mereka adalah khos umat islam.Dari itu saya mengajak Ahlus sunnah dimana saja didunia dan Ahlus sunnah penduduk Yaman secara khusus untuk mengangkat diri kita dari berlemah-lemah dalam membantu mereka, sedangkan berpaling dari membantu mereka - apalagi dalam kondisi yang sangat memperihatinkan saat ini - adalah sesuatu yang membuat malu - baik penduduk Yaman atau lainnya, dan tercatat dalam sejarah apa yang diperbuat manusia dan apa yang mereka berikan serta apa yang mereka pikul, maka tidakkah kalian putihkan wajah kalian dalam catatan sejarah, janganlah hitamkan - semoga Allah ta'ala mencerahkan wajah kalian dan menghitamkan wajah musuh kalian dan memutihkan mata mereka.ketahuilah - wahai kaum muslimin - sesungguhnya wajib hukumnya bagi kita membantu saudara kita yang di Darul hadits salafiyah di Dammaj Yaman, baik makanan, obat-obatan, pakaian, dan persenjataan serta uang untuk membeli senjata sehingga penduduk Dammaj dan penuntut ilmu disana dalam persenjataan yang kuat dalam menghadapi serangan syiah, dan diketahui bahwa syiah disana mempunyai macam-macam persenjataan, berat, sedang dan ringan, maka wajib bagi kita untuk membantu saudara kita dengan persenjatan dalam menghadapi serangan syiah dan agar bisa membuat syiah takut untuk melakukan penyerangan lagi, berlanjutnya peperangan saat ini atau tidak, kerena sesungguhnya Dammaj sekarang adalah benteng yang dipenting dan ditakutkan diantara benteng-benteng islam.Firman Allah ta'ala :
{وَأَعِدُّواْ لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدْوَّ اللّهِ وَعَدُوَّكُمْ}
 " Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu. (Al Anfal : 60) 
Sesungguhnya syiah 2adalah musuh Allah ta'ala dan wali-wali Allah serta orang-orang mukminin. maka kewajiban persiapan dan persenjataan ini tidaklah lepas dikarenakan peperangaan yang terjadi sesaat, atau berhentinya peperangaan saat ini karena syiah adalah kaum yang sangat terbiasa dalam kemunafikan, kebohongan, penghianatan dari zaman dahulu hingga sekarang.Misal yang terjadi pada masa dahulu penghianatan yang dilakukan Ibnu 'Alqomi - semoga Allah ta'ala menghinakannya - terhadap khalifah Al Musta'shim dan penyerahan khalifah, mentri-mentri beserta perangkat-perangkat pemerintahan kepada tatar3, maka Allah ta'ala hinakan ibnu alqomi ketika ia mati seperti telah Allah ta'ala hinakan ketika ia hidup, tidak Allah wujudkan harapannya dari membantu tatar yaitu mendirikan negara syiah.Dan misal yang terjadi sekarang, peperangan mereka (syiah al hutsiyun) yang berulang kalinya dan terlihat oleh mata, peperangan mereka dengan Ahlus sunnah di Darul hadits salafiyah di Dammaj Yaman, maka ini adalah satu contoh bagi yang punya pengelihatan dan cukuplah baginya contoh ini.(saya berkata) : maka tidak diragukan lagi bahwa persenjataan semacam ini memerlukan uang yang banyak dan berlipat-lipat diatas harga makanan, obat-obatan, pakaian - apalagi pada hari-hari ini, Maka hal ini menarik kita - wahai kaum muslilmin - untuk menafkahkan harta kita dan saling mengajak satu sama lain untuk membantu mereka, disegala media informasi yang mungkin untuk dipakai dan di segala berita yang disebarkan disetiap negara dan mengabarkan mereka nomor telepon Sekh Yahya Al Hajuriy (guru besar Darul hadits) - semoga Allah ta'ala menjaganya - dan mengabarkan mereka bagaimana menyampaikan uang ke Darul hadits, dan hendaklah kita tidak cukup dalam saling mengajak untuk berinfak hanya dalam internet saja, karena tidak semua orang berhubungan dengan internet.Dari ini maka kebutuhan saudara-saudara kita akan persenjataan lebih besar dari kebutuhan mereka pada personil, karena senjata - senjata yang terbaru sekarang bisa menempati posisi personil yang banyak.Untuk diketahui bahwa berjihad dengan harta adalah salah satu jihad yang terbesar dan jihad dengan harta juga adalah gandengan jihad dengan nyawa dalam kitabullah subhanahu wa ta'ala, bahkan jihad dengan harta terdepan - dalam penyebutan - dalam banyak ayat, diantaranya Firman Allah ta'ala dalam surat As Shof :
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنجِيكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ * تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ * يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ * وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِّنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ}.
" Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?" (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam sorga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam sorga 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar." dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. (As Shoof : 10-13)Dan Firman Allah ta'ala dalam surat At Taubah :
{الَّذِينَ آمَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَاهَدُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِندَ اللّهِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ * يُبَشِّرُهُمْ رَبُّهُم بِرَحْمَةٍ مِّنْهُ وَرِضْوَانٍ وَجَنَّاتٍ لَّهُمْ فِيهَا نَعِيمٌ مُّقِيمٌ * خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا إِنَّ اللّهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ}.
" Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan." Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dariNya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh didalamnya kesenangan yang kekal," mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (At taubah : 20-22). Dan Firman Allah ta'ala dalam surat At Taubah :
{انْفِرُواْ خِفَافًا وَثِقَالاً وَجَاهِدُواْ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ * لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِيبًا وَسَفَرًا قَاصِدًا لاَّتَّبَعُوكَ وَلَـكِن بَعُدَتْ عَلَيْهِمُ الشُّقَّةُ وَسَيَحْلِفُونَ بِاللّهِ لَوِ اسْتَطَعْنَا لَخَرَجْنَا مَعَكُمْ يُهْلِكُونَ أَنفُسَهُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ}.
 " Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." kalau yang kamu serukan kepada mereka itu Keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu Amat jauh terasa oleh mereka. mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah: "Jikalau Kami sanggup tentulah Kami berangkat bersama-samamu." mereka membinasakan diri mereka sendiri dan Allah mengetahui bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta. (At Taubah : 41-42)Dan Firman Allah ta'ala dalam surat Al Anfaal :
{إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَاهَدُواْ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَالَّذِينَ آوَواْ وَّنَصَرُواْ أُوْلَـئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ}.
 " Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. (Al Anfaal : 72)Dan Firman Allah ta'ala dalam surat At Taubah :
{لاَ يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ أَن يُجَاهِدُواْ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ وَاللّهُ عَلِيمٌ بِالْمُتَّقِينَ}. 
" Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan diri mereka. dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa. ( At taubah : 44)Dan Firman Allah ta'ala dalam surat At Taubah juga :
{لَـكِنِ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُواْ مَعَهُ جَاهَدُواْ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ وَأُوْلَـئِكَ لَهُمُ الْخَيْرَاتُ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ * أَعَدَّ اللّهُ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ}.
" Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama Dia, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. dan mereka Itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan, dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung." Allah telah menyediakan bagi mereka syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. (At Taubah : 88-89).
Dan telah bersabda Rosulllah shollauhu 'alaihi wa sallam dalam hadits disoheh Al Bukhari (2843) dan disoheh Muslim [(1895)-135] dan ini adalah lafaz Al Bukhari.dari hadits Khalid bin Zaid Al Juhany ra. : 
 "من جهز غازيًا في سبيل الله فقد غزا ومن خلف غازيًا في سبيل الله في أهله بخير فقد غزا"
 " Barang siapa yang mempersiapkan orang yang berperang dijalan Allah maka ia telah berperang dan barang siapa yang menanggung dengan baik keluarga orang yang berperang dijalan Allah maka ia telah berperang.Dan renungkanlah Firman Allah ta'ala :
 {خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاَتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ}
 " Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdo'alah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (At taubat : 103)Sesungguhnya ayat ini disebutkan Allah ta'ala dalam surat At Taubah "Al Fadhihah" yaitu yang membeberkan, disebutkan Allah ta'ala didalamnya kemunafikan dan orang-orang munafik, dibeberkan Allah ta'ala dengan disebutkannya sifat-sifat mereka sebagaimana disebutkan didalamnya juga jihad dan mujahidin4.Dari sini maka diketahui bahwa boleh bagi pemilik-pemilik zakat dari zakat emas dan perak (uang), hewan ternak (bahaaim), tanaman dan buahan (yang masuk dalam golongan zakat) untuk para pejuang (mujahidin) dijalan Allah ta'ala di Darul hadits di Dammaj, mereka yang memerangi musuh-musuh Allah ta'ala dari kelompok syiah yang pembangkang dan sewena-wenang dan sangat memusuhi kaum muslimin (dan lebih khusus lagi Ahlus sunnah assalafiyun).Dan renungkan juga bahwa Allah ta'ala menyebutkan asnaf-asnaf yang delapan (kelompok yang kepada mereka kita keluarkan zakat) yang mana Allah kuatkan dengan menyebutkan perkara jihad :
{إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاء وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِّنَ اللّهِ وَاللّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ}.
" Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana (At taubah : 60) 
Maka " sabilullah " (yang berjuang dijalan Allah) adalah dari kelompok-kelompok yang menerima zakat, dan saudara-saudara kita disana mereka adalah para pejuang dijalan Allah ditambah lagi mereka juga termasuk dalam kefakiran dan kemiskinan (sebagian mereka) dan sering kita lihat seorang penuntut ilmu mempunyai hutang, maka saudara kita disana berhak mendapatkan zakat lebih dari satu sisi.Apakah boleh memindahkan zakat dari daerah kedaerah lain ?Ia, boleh karena kebutuhan dan kamaslahatan, maka contoh kebutuhan, bahwa yang didaerah jauh lebih sangat memerlukan, dan contoh kemaslahatan, bahwa yang didaerah jauh tersebut adalah penuntut ilmu dan sesungguhnya juga kemanfaatan dari penutut ilmu itu bukan hanya untuk dirinya sendiri - akan tetapi untuk seluruh umat islam dan kebaikan untuk orang kafir - maka telah menjawab jawaban seperti ini Sekh al imam al faqih al ushuly Muhammad bin Sholeh bin 'Utsaimin - semoga Allah ta'ala merohmatinya - dalam kitabnya " Syarh Mamti' ".(Saya berkata) : dan saudara kita para pejuang di Dammaj, terdapat dua sebab dan lebih sehingga mereka termasuk yang berhak mendapatkan zakat, kefakiran yang ada dimereka lebih berat diri kebanyakan para pakir miskin didunia terlebih khusus lagi dihari-hari ini, dan kemanfaatan para penuntut ilmu disana telah terlihat sebelum terjadinya peperangan ini, dan sebelum jihad mereka dengan senjata maka mereka sebelumnya - dan sampai sekarang - menyebarkan sunnah-sunnah rosul dan ilmu pengetahuan5, mereka berjuang dijalan Allah ta'ala dengan tulisan dan lisan membantah orang-orang yang menyimpang dari jalan Salafusholeh (para sahabat) dan hari ini mereka berjuang melawan kelompok yang zolim, sesat, munafik, zindik, kafir - yang selalu memulai peperangan - dari golongan syiah dengan senjata dan lisan, maka terkumpulah dalam mereka dua jihad - semoga Allah ta'ala memuliakan dan meninggikan derajat mereka.Maka perpindahan zakat untuk mereka dari daerah yang jauh adalah sesuatu yang boleh – bahkan terdepan - maka bagaimana dengan daerah yang lebih dekat dari Yaman maka kebolehannya sangat terdepan sekali (sangat amat boleh), dan sesungguhnya pengeluaran zakat semata-mata adalah pelepasan kewajiban dari pemilik zakat bukanlah pemberian bantuan atau kebaikan dari yang memberi kepada yang menerima.Ini dan tidaklah boleh seorang muslim mengangap remeh dari perkara infak walaupun hanya sedikit, berfirman Allah ta'ala :
{لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِّن سَعَتِهِ وَمَن قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا}
" Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya (keluasan yang diberikan Allah). dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya (semampunya). Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. (At tholak : 7)
 Maka berinfaklah orang yang punya hanya sedikit dengan apa yang bisa ia infakkan, maka sesungguhnya sesuatu yang sedikit akan menjadi besar apabila berkumpul yang sedikit itu dari banyak sisi, dan telah dikatakan : sesungguhnya gunung itu dari kumpulan kerikil-kerikil.
Telah meriwayatkan Muslim didalam sohehnya [(2626)-144] dari Abu Zar ra. ia berkata : telah berkata kepada ku Rosulullah shollauallahu 'alai wasallam : 
 "لا تحقرن من المعروف شيئا , ولو أن تلقى أخاك بوجه طلق" 
"Janganlah kalian menganggap remah sesuatu kebaikan walaupun hanya dengan menjumpai saudaramu dengan wajah yang ceria".Dan diriwayatkan Muslim juga dalam sohehnya [(2625)-142] dari hadits Abu Zar bahwannya Rosulullah bersabda :
"يا أبا ذر: إذا طبخت مرقة فأكثر ماءها وتعاهد جيرانك"
 " Wahai Abu Zar, apabila kamu memasak yang berkuah maka perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu ". Dan diriwayatkan Al Bukhari didalam sohehnya (2566) dan Muslim dalam sohehnya [(1030)-90] dari hadits Abu Hurairoh ra. bahwasannya Rosulullah shollauallahu 'alaihi wa sallam berkata :
"يا نساء المسلمات, لا تحقرن جارة لجارتها, ولو فرسن شاة"
 "Wahai kaum perempuan, janganlah seorang tetangga menganggap remeh tetangganya (dalam berbuat baik dan memberi) walaupun hanya dengan memberi bagian dari kaki kambing. Berkata An nawawiy rohimahullah : dalam penjelasan hadits ini [jilid 4 juz 7 hal 114, cetakan Dar At Taqwa], di syarah soheh muslim, sabda Rusulullah :  
"لا تحقرن جارة لجارتها, ولو فرسن شاة 
"berkata ahli bahasa : ...dan dia (فرسن شاة) adalah bagian kaki bawah yang bercabang (pada sapi, kambing dan kijang).Maka larangan dari penganggapan - bahwa pemberian ini sedikit - adalah larangan kepada yang memberi, yang memberi hadiyah dan makna hadits diatas : janganlah seorang tetangga menahan dari memberi sesuatu sedekah atau hadiah kepada tetangganya dikerenakan pemberian yang sedikit, bukan yang berharga, akan tetapi berbuat baik dan murah hati dengan apa yang mudah baginya walaupun hanya sedikit, walaupun dengan bagian kaki kambing, dan itu lebih baik dari pada tidak, telah berkata Allah 'azza wa jalla :
{فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ}
" Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. (Az zalzalah : 7)Dan berkata Rosulullah :
"اتقوا النار ولو بشق تمرة"
 " Takutlah akan neraka walaupun hanya dengan bersedekah dengan setengah buah kurma". 
(Saya berkata) kalau saja perkara sedemikiannya maka apakah boleh menganggap remah dari perkara infak dijalan Allah ta'ala apalagi pada waktu yang sangat susah ini yang mana disana (Dammaj Yaman) terjadi peperangan antara Auliyaaullah (wali - wali Allah) Ahlussunnah dengan rofidhoh kaum munafikin dan kafirin6, sesungguhnya hal itu (menganggap remeh perkara infak) adalah perkara yang tidak boleh.Wahai siapa yang menafkahkan hartanya dijalan Allah ta'ala bergembiralah akan apa-apa yang digantikan Allah ta'ala untukmu dari kebaikan dunia dan akherat, dan saya mengatakan kepadamu : " sesungguhnya itu adalah perdagangan yang beruntung, Firman Allah ta'ala dalam surat At Taubah :
{إِنَّ اللّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللّهِ فَاسْتَبْشِرُواْ بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ}.
" Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) dari Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar. (At taubah : 111)
Maka perkataan Allah :   يقلتون(dengan fathah diatas ya') - dalam ayat diatas, artinya : yang memerangi kaum musyrikin dengan membunuhnya dimedan perang maka termasuk didalamnya yang bergabung dalam peperangan itu dan yang menjadi sebab terbunuhnya kafir tersebut seperti yang membantu dengan senjata atau dengan uang untuk membeli senjata tersebut.Diriwayatkan Al Bukhari didalam sohehnya (3666) dan didalam soheh Muslim [(1031)-91] dari hadits Abu Hurairah, dia berkata : aku mendengar Rosulullah berkata :
"من أنفق زوجين من شيء من الأشياء في سبيل الله, دعي من أبواب -يعني الجنة- يا عبد الله هذا خير فمن كان من أهل الصلاة دعي من باب الصلاة, ومن كان من أهل الجهاد دعي من باب الجهاد ..." الحديث
" Barang siapa yang menafkahkan dua pasang dari sesuatu dijalan Allah maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu (pintu sorga) "wahai hamba Allah ini adalah sebuah kebaikan, dan barang siapa dari ahli sholat maka akan dipanggil dari pintu sholat, dan barang siapa dari ahli jihad maka akan dipanggil dari pintu jihad (Al hadits).
Maka yang berjihad dengan hartanya adalah mujahid, dan fadhilah-fadhilah tentang berinfak dijalan Allah ta'ala sangatlah banyak.Ini dan telah ku infakkan segala uang yang aku miliki untuk Ahli Dammaj dan semuanya bukanlah jumlah yang banyak, dan akupun meminta izin kepada anak perempuan kecilku – agar menyenangkannya – menjadikan anting-antingnya untuk diinfakkan, maka iapun mengizinkan, dan tidak ada sepeser uang kutinggalkan untuk mereka dengan berkata dalam hatiku7 : Aku tinggalkan untuk mereka Allah ta'ala, mentoladani dalam hal ini Abu Bakar Asshiddiq ra. Yang menafkahkan semua hartanya kepada Rosulullah, berkata Rosulullah kepadanya: "Apa yang kamu tinggalkan untuk keluargamu ? maka dia menjawab : Aku tinggalkan untuk mereka Allah dan RosulNya.Sesungguhnya aku sebutkan hal ini hanya untuk menyemangatkan saudara-saudara muslim kita untuk berinfak walaupun hanya sedikit, karena bagi seorang muslim haruslah berusaha dengan apa yang ia mampu, dan tidaklah aku sebutkan ini untuk diriya'kan (pamerkan) dan sum'ah (didengarkan), karena apa yang aku infakkan bukanlah sesuatu yang bisa membuat pemiliknya berbuat riya' - kerena sedikitnya – bahkan saya malu untuk menyebutkannya – " kalau saja saya punya harta banyak lalu saya nafkahkan semuanya untuk para pejuang disana ".Ini dan untuk diketahui bahwa yang memalingkan kaum muslimin atau melarang mereka untuk berinfak – walaupun hanya dengan benda yang sedikit – maka dikhawatirkan didalam jiwa orang seperti ini terdapat kenifakan (sifat orang-orang munafikin), Firman Alah ta'ala tentang orang-orang munafikin :
{الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لاَ يَجِدُونَ إِلاَّ جُهْدَهُمْ فَيَسْخَرُونَ مِنْهُمْ سَخِرَ اللّهُ مِنْهُمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ}.
" (orang-orang munafik itu) Yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, Maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih. (At taubah : 79)Maka takutlah seorang muslim dari balasan, akibat meninggalkan infak dijalan Allah ta'ala - sedangkan ia mampu untuk berinfak – sesungguhnya balasan dari hal itu adalah sesuatu yang tidak menyenangkan, apalagi seseorang yang sudah benjanji (berikrar) dalam hatinya apabila diberikan Allah ta'ala keluasan ia akan bersedekah dan lain sebagainya kemudian ia tidak menempati apa yang telah dia janjikan kepada Allah ta'ala maka orang yang seperti ini jelas sekali sifat kenifakan dan kebohongan yang terdapat didirinya, telah berfirman Allah 'Azza wa jalla :
{وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَلاَ تُلْقُواْ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوَاْ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ}
" Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik (berbuat ihsan). (Al Baqoroh : 195)Dan berfirman juga Allah ta'ala tentang munafikin :
{وَمِنْهُم مَّنْ عَاهَدَ اللّهَ لَئِنْ آتَانَا مِن فَضْلِهِ لَنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُونَنَّ مِنَ الصَّالِحِينَ * فَلَمَّا آتَاهُم مِّن فَضْلِهِ بَخِلُواْ بِهِ وَتَوَلَّواْ وَّهُم مُّعْرِضُونَ * فَأَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِي قُلُوبِهِمْ إِلَى يَوْمِ يَلْقَوْنَهُ بِمَا أَخْلَفُواْ اللّهَ مَا وَعَدُوهُ وَبِمَا كَانُواْ يَكْذِبُونَ}
" Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada Kami, pastilah Kami akan bersedekah dan pastilah Kami Termasuk orang-orang yang saleh." Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran)." Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai pada waktu mereka menjumpai Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena kedustaan mereka. (At taubah : 75-77) 
Dan sebelumnya telah berkata Allah ta'ala dalam surat At Taubah juga:
{يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ}
"Wahai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. tempat mereka ialah Jahannam. dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya. (At taubah : 73) 
Dan Firman Allah ta'ala setelahnya dalam surat At Taubah juga :
{فَرِحَ الْمُخَلَّفُونَ بِمَقْعَدِهِمْ خِلاَفَ رَسُولِ اللّهِ وَكَرِهُواْ أَن يُجَاهِدُواْ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَقَالُواْ لاَ تَنفِرُواْ فِي الْحَرِّ قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا لَّوْ كَانُوا يَفْقَهُونَ * فَلْيَضْحَكُواْ قَلِيلاً وَلْيَبْكُواْ كَثِيرًا جَزَاء بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ}.
" Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui." Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang mereka kerjakan. (At Taubah : 81-82)
Maka periksalah setiap kita akan kesungguh-sungguhannya dan kebenaran dalam hatinya, apakah ia termasuk orang yang mempunyai kebenaran itu dan ketulusan atau di dirinya terdapat kenifakan, apalagi pada saat ini dimana saudara kita di Dammaj Yaman sedang dalam keadaan sangat susah dan ini adalah cobaan untuk kaum muslimin secara umum dan Ahlus sunnah secara khusus, dan untuk diketahui bahwa sebab menganggap remeh dari berinfak lebih besar pada orang kaya dari para yang miskin, Firman Allah ta'ala dalam surat At Taubah :
{لَّيْسَ عَلَى الضُّعَفَاء وَلاَ عَلَى الْمَرْضَى وَلاَ عَلَى الَّذِينَ لاَ يَجِدُونَ مَا يُنفِقُونَ حَرَجٌ إِذَا نَصَحُواْ لِلّهِ وَرَسُولِهِ مَا عَلَى الْمُحْسِنِينَ مِن سَبِيلٍ وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ * وَلاَ عَلَى الَّذِينَ إِذَا مَا أَتَوْكَ لِتَحْمِلَهُمْ قُلْتَ لاَ أَجِدُ مَا أَحْمِلُكُمْ عَلَيْهِ تَوَلَّواْ وَّأَعْيُنُهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ حَزَنًا أَلاَّ يَجِدُواْ مَا يُنفِقُونَ * إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَسْتَأْذِنُونَكَ وَهُمْ أَغْنِيَاء رَضُواْ بِأَن يَكُونُواْ مَعَ الْخَوَالِفِ وَطَبَعَ اللّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ}
" Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang lemah, orang-orang yang sakit dan atas orang-orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan, apabila mereka Berlaku ikhlas (beriman dan beramal sholeh) kepada Allah dan Rasul-Nya. tidak ada jalan sedikitpun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang," Dan tiada (pula) berdosa atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata: "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu." lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan." Sesungguhnya jalan (untuk menyalahkan) hanyalah terhadap orang-orang yang meminta izin kepadamu, Padahal mereka itu orang-orang kaya. mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak ikut berperang dan Allah telah mengunci mati hati mereka, Maka mereka tidak mengetahui (akibat perbuatan mereka). (At taubah : 91-93) 
Dan firman Allah ta'ala dalam surat At Taubah juga :
{وَإِذَآ أُنزِلَتْ سُورَةٌ أَنْ آمِنُواْ بِاللّهِ وَجَاهِدُواْ مَعَ رَسُولِهِ اسْتَأْذَنَكَ أُوْلُواْ الطَّوْلِ مِنْهُمْ وَقَالُواْ ذَرْنَا نَكُن مَّعَ الْقَاعِدِينَ * رَضُواْ بِأَن يَكُونُواْ مَعَ الْخَوَالِفِ وَطُبِعَ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لاَ يَفْقَهُونَ}.
" Dan apabila diturunkan suatu surat (yang memerintahkan kepada orang munafik itu): "Berimanlah kamu kepada Allah dan berjihadlah beserta Rasul-Nya", niscaya orang-orang yang sanggup di antara mereka meminta izin kepadamu (untuk tidak berjihad) dan mereka berkata: "Biarkanlah Kami berada bersama orang-orang yang duduk"(yang tidak mengikuti perang dari kaum wanita dan lainnya)." Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak berperang, dan hati mereka telah dikunci mati Maka mereka tidak memahami (kebahagiaan beriman dan berjihad). (At taubah : 86-87) 
Dan " الخوالف "(dalam ayat) adalah orang-orang yang tidak pergi untuk berjihad dan mereka adalah kaum perempuan dan lainnya, maka seharusnya seorang muslim (dan sunniy secara khusus) untuk tidak menyerupai orang-orang yang tidak bisa pergi berjihad, maka kaum munafikin enggan untuk keluar berjihad bersama Rosulullah dalam perang tabuk sedangkan mereka mampu untuk itu dan ridho bersama orang-orang yang lemah yang tidak bisa berjihad dan juga bersama " الخالفين" sebagaimana firman Allah ta'ala dalam surat At Taubah : 
{فَإِن رَّجَعَكَ اللّهُ إِلَى طَآئِفَةٍ مِّنْهُمْ فَاسْتَأْذَنُوكَ لِلْخُرُوجِ فَقُل لَّن تَخْرُجُواْ مَعِيَ أَبَدًا وَلَن تُقَاتِلُواْ مَعِيَ عَدُوًّا إِنَّكُمْ رَضِيتُم بِالْقُعُودِ أَوَّلَ مَرَّةٍ فَاقْعُدُواْ مَعَ الْخَالِفِينَ}.
 " Maka jika Allah mengembalikanmu kepada suatu golongan dari mereka, kemudian mereka (orang-orang munafik) minta izin kepadamu untuk keluar (pergi berperang), Maka Katakanlah: "Kamu tidak boleh keluar bersamaku selama-lamanya dan tidak juga kamu memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kamu telah rela tidak pergi berperang pada pertama kalinya. karena itu duduklah bersama orang-orang yang tidak ikut berperang. (At taubah : 83)
Berkata Al Hafiz Ibnu katsir rohimahullah dalam tafsirnya, pada ayat :
{رَضُواْ بِأَن يَكُونُواْ مَعَ الْخَوَالِفِ وَطَبَعَ اللّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ}
" Mereka telah rela berada bersama orang-orang yang tidak berperang, dan Allah ta'ala kunci hati mereka dan mereka tidak mengetahui. : lalu Allah ta'ala kembalikan kecelaan pada yang meminta izin untuk tidak berjihad dan mereka adalah orang-orang kaya, dicela oleh Allah ta'ala karena keridhoan mereka bersama orang-orang yang tidak keluar berjihad dari golongan perempuan dirumah dan dicetak (kunci) Allah ta'ala dalam hati mereka dan mereka tidak mengetahui. (tafsir Ibnu kasir, jilid 3 juz 4 hal 138 cetakan maktabah at taufiqiyah). 
(saya katakan) yang enggan untuk berinfak sedangkan ia mampu bahkan telah menjadi wajib baginya maka hal yang seperti ini – ia seperti - orang yang duduk yang tidak keluar untuk berjihad dijalan Allah - padahal ia mampu dan telah wajib baginya - dan tidak ada sesuatu hal yang menghambatnya, maka na'uzu billah dari terkuncinya hatinya kita, dan berkata juga (Ibnu kasir) hal 133 dalam tafsirnya pada ayat :
{فَاقْعُدُواْ مَعَ الْخَالِفِينَ}: 
Berkata Ibnu 'Abbas ra. : yaitu laki-laki yang membelakang diri dari mengikuti pertempuran.Ini dan telah Allah peringatkan hambaNya yang beriman dari mengikuti jalan para pendeta-pendeta ahlul kitab (yahudi dan kristen) yang mengumpulkan emas dan perak dan tidak menginfakkannya dijalan Allah ta'ala, di dua ayat dalam surat At Taubah yang mana ayat ini diantara (sebelum dan sesudahnya) ayat-ayat yang berhubungan dengan jihad dijalan Allah ta'ala, Firman Allah ta'ala :
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّ كَثِيرًا مِّنَ الأَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللّهِ وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلاَ يُنفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللّهِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ * يَوْمَ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ هَـذَا مَا كَنَزْتُمْ لأَنفُسِكُمْ فَذُوقُواْ مَا كُنتُمْ تَكْنِزُونَ}
" Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih," Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." (At taubah : 34-35) 
Maka sebelum dua ayat ini adalah ayat-ayat yang berhubungan dengan jihad, diantaranya ayat :
{قَاتِلُواْ الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَلاَ بِالْيَوْمِ الآخِرِ وَلاَ يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللّهُ وَرَسُولُهُ وَلاَ يَدِينُونَ دِينَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ حَتَّى يُعْطُواْ الْجِزْيَةَ عَن يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ}
" Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (Yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam Keadaan tunduk (kecil). (At taubah : 29) 
Dan Firman Allah :
{قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّى يَأْتِيَ اللّهُ بِأَمْرِهِ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ}
" Katakanlah: "Jika bapak-bapak , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (At taubah : 24) 
Dan setelahnya ayat-ayat tentang jihad, diantara Firman Allah ta'ala :
{وَقَاتِلُواْ الْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَآفَّةً وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ}
" Dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (At taubah : 36) 
Dan Firman Allah ta'ala :
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انفِرُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الأَرْضِ أَرَضِيتُم بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الآخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلاَّ قَلِيلٌ}
" Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit. (At taubah : 38) 
Dan lain sebagainya dari ayat-ayat tentang jihad.Ini, maka berinfaklah siapa yang mau berinfak dan tidaklah menoleh apakah selainnya telah berinfak atau tidak, agar terbuangnya kelemahan dalam dirinya, sesungguhnya saudara kita disana, kemaren dan sekarang dalam keadaan sangat membutuhkan, kumpulkan uang apa yang bisa kalian kumpulkan dan kirimkanlah pada orang yang benar dan jujur, bisa dipercaya agar infak (amanah) itu sampai pada yang berhak.Ini, dan untuk diketahui bahwa zaman sekarang zamannya pengorbanan, pemberian dan kedermawanan serta penginfakan, dan barang siapa yang mau kebaikan untuk kaum muslimin maka haruslah ia berkorban dan berinfak serta bersifat demawan.Dan Ahlus sunnah adalah orang yang dipercaya dalam memegang amanah agama dan harta manusia, berbeda dengan orang-orang yang mengikuti hawa nafsu dari kelompok ikhwan muslimin dan lainnya, maka mereka bukan orang yang dipercaya dalam agama. Dan nafkah yang dikumpulkan sesungguhnya adalah nafkah untuk menolong yang terzolimi, yang teraniaya, salafiy sunniy dan untuk menentang kesewenang-wenangan orang-orang yang zolim, batil, zindiq, kafir, syiah (rofidhoh)8.Dan semoga Allah ta'ala menjauhkan rahmatNya (laknat) dari orang-orang yang memakan uang atas nama jihad diDammaj dan lainnya, sesungguhnya mereka itu memakan harta orang-orang yang berjuang dijalan Allah ta'ala dengan jalan haram – semoga Allah ta'ala memenuhi perut dan rumah mereka dengan api - dan tidaklah Allah memberkati apa yang mereka makan dari uang muslimin dengan bathil dan tanpa hak, amin…

Ini dan telah selesai penulisannya pada malam selasa tanga 11 Muharrom tahun 1433 H.
Yang menulis :
Abu Bakar bin Mahir bin 'Athiyah bin Jum'ah Al Mishriy Abu 'Abdillah
Penerjemah : Muhammad Yasir bin Muhajir
(dan catatan kaki dalam risalah ini adalah dari tulisan saya)
Dan untuk mengikuti perkembangan berita tentang Dammaj dan lainnya lihat di : /http://www.aloloom.net/vb
No hp Sekh Yahya Al Hajuriy : 009677519191
No hp Sekh Husain Al Hajuriy : 00967777112284


1Dammaj adalah sebuah kampung di Yaman dimana terdapat didalamnya ma'had Ahlus sunnah as salafiyun yang didatangi para penuntut ilmu dari seluruh penjuru dunia (yang dipenuhi saat ini sekitar tujuh ribuan murid) termasuk Indinesia, tempat menggali ilmu agama yang sekarang dipimpin oleh Sekh al muhaddis hafiz as syari'ah Yahya bin 'Ali Al hajuriy atas wasiat dari imam Al wadi'y.
2 Syiah atau Rofidhoh adalah ada kelompok yang menyimpang dari islam sehingga sampai pada kekafiran, jauh dari jalan Rosul dan Ahlul bait akan tetapi ia adalah hasil dari tipuan Abdullah bin saba' (yahudi yang pura – pura masuk islam) lalu memecah belah umat islam dengan syi'ar kecintaan pada ahlul bait (keluarga Rosul) dan pengagungan yang terlalu pada 'Ali bin abi tholib ra. akan tetapi catatan sejarah mengatakan bahwa merekalah yang menyebabkan terbunuhnya banyak dari ahlul bait termasuk Husain ra. (cucu Rosulullah).
3Dan disebutkan bahwa jumlah kaum muslimin yang mati pada kejadian ini (masuknya tatar ke bagdad) hampir dua juta jiwa, untuk lebih jelas lihat kitab sejarah diantaranya "Al bidayah wa annihayah" punya Ibnu kasir, kejadian tahun enam ratus lima puluh enam.
4 Dan untuk ketahui bahwa jihad yang diserukan kelompok khawarij atau perusakan dengan pengeboman dan lain sebagainya itu bukanlah jalan yang diajarkan Rosulullah dan para 'ulama sunnah dulu dan sekarang, dan guru kami pun (penulis lembaran ini) telah menulis beberapa kitab membantah pemikiran mereka diantaranya kitab " nashbul bawaarij " begitu juga dalam muhadhoroh – muhadhoroh yang beliau sampaikan, baik khawarij yang mengikuti jalan osama bin laden ataupun yang keluar dari pemerintah dengan melakukan demo-demo seperti yang terjadi dimesir sekarang.
5 Terlihat banyak disana yang hafal soheh Al Bukhari dan soheh muslim (setelah hafal Quran), atau Muslim saja, hafal Al luklu' wal marjan, riyadhu sholihi, bulughul marom, mutun-mutun ilmiyah dan lain sebagainya, yang satu ahli tafsir, yang satu ahli hadis, yang satu ahli fiqh dan ushul, yang satu lagi ahli nahwu dan sorof, yang satu penyai'r dan lain sebagainya, begitulah kualitas murid-murid disana.
6 Salah satu contoh kebencian mereka terhadap Ahlus sunnah, seperti yang terdapat dalam kitab mereka, dari Abu 'abdillah bahwasannya ia berkata : dan musuh 'ali amirulmukminin (maksud kaum muslilimin sunniy) kekal didalam neraka walaupun mereka dalam agama sangat amat waro', zuhud, ibadah dan yang beriman dengan 'ali maka ia didalam sorga walaupun semua amalannya jelek, ( tafsir 'ayyasyi 1/139). untuk mengetahui lebih mendalam tentang syiah lihat kitab-kitab Ahlus sunnah yang ditulis tentang syiah diantaranya kitab " minhaaj assunnah" punya Ibnu taimiyah, kitab – kitab sekh Ihsan ilahi dhohir dan lainnya.
7 Begitu juga beliau pada murid-muridnya yang tinggal dimasjid dan yang berziarah, dan beitulah akhlak para ulama-ulama sunnah salah satunya guru beliau sendiri Sekh Muqbil bin Hadi al wadi'y, menafkahkan harta yang mereka miliki untuk para penuntut ilmu, semoga Allah ta'ala membalas segala kebaikan guru kami dan seluruh ulama-ulama sunnah dan meninggikan derajat mereka dunia dan akherat.
8 Maka apakah masuk akal akan adanya keakraban antara Ahlussunnah dan syiah dengan perbedaan dalam ushul dan furu' antara kita dan mereka, berikut sebagian nukilan dari kitab-kitab mereka, berkata al khumainiy : sesungguhnya termasuk hal yang terpenting dalam syari'at kami - syiah - bahwa sesungguhnya imam-imam kami mempunyai kedudukan yang tidak sampai pada kedudukan tersebut malaikat yang terdekat (Jibril) dan nabi yang diutus (Nabi Muhammad). (Al hukumah islamiyah hal 52)Berkata Al kulainiy dalam kitabnya al kafiy, berkata Abu 'adullah : Sesungguhnya kami punya mushaf (kitab suci) Fatimah dan apa yang mereka tau tentang mushaf fatimah ? (saya berkata) apa itu mushaf Fathimah ? (dia berkata mushaf yang tiga kali lipat Al Quran kalian - dalam isinya - , demi Allah, tidak ada didalamnya satu huruf dari Al Quran kalian. (AL Kafiy juz 1 hal 239) Berkata Al majlisi dalam kitabnya : Dan akidah kami - yaitu syiah – dalam berlepas diri : sesungguhnya kami berlepas diri ashnam (patung sembahan kafir Quraisy) yang empat : Abu bakar, Umar, 'Ustman, Mu'awiyah dan dari empat perempuan : 'Aisyah, Hafshoh, Hindun, Ummul hakam dan dari kelompok dan pengikut mereka dan mereka adalah seburuk-buruk makhluk diatas bumi dan sesungguhnya tidaklah beriman sesorang kepada Allah, Rosul dan imam – imam kami kecuali dengan setelah berlepas diri (mengkafirkan) musuh-musuh imam kami. (Haqqul yaqin Hal 519) Mereka juga menganggap bahwa seluruh sahabat Rosulullah telah murtad kecuali lima : 'Ali, 'Ammar, Al miqdad, Abu zar, Salman Al farisi (lihat kitab rijal Al Kissyiy Hal 6) dan mereka juga mengatakan dalam kitab-kitab mereka bahwa 'Aisyah putri Abu Bakar As shiddiq (Istri yang paling dicintai Rosulullah dan yang disucikan Allah ta'ala dalam Al Quran dari tuduhan orang-orang munafik) mereka sebutkan dengan tuduhan-tuduhan yang jelek, keji dan menjijikkan ( lihat kitab tafsir al qummiy Juz 2 Hal 195 - 196 - 377, juga al burhan punya al bahroniy Juz 4 Hal 358) dan lainnya. Berkata As shoduq dalam kitabnya : dari daud bin farqod ia berkata (saya berkata) kepada Abu 'abdillah : Apa yang kamu katakan tentang pembunuhan 'Annashib (Sunniy) : (dia berkata) darahnya halal tapi saya khawatirkan kamu, kalau kamu bisa membunuhnya dengan menimpanya dengan dinding atau menenggelamkannya dalam air agar tidak manjadi saksi atas perbuatanmu maka perbuatlah ! ('Ilalul Syarooi' 2/601, biharul anwar 27/231)