Kamis, 08 Maret 2012

Kematian

Oleh : Ummu Abdirrohman Najiyah Ibnat Kaswita
Ghoffarollohu ‘anhaa wa waalidaihaa

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
Wahai jiwa yang sedang terbuai dengan angan,
Akan kehidupan dunia yang penuh kemewahan,
Meretas cita, merangkai angan dalam impian,
Kedudukan terhormat yang didambakan,
Harta dan keturunan yang jadi pengharapan,
Serasa dunia ingin ada dalam genggaman,
 Wahai saudaraku yang sedang terlena dengan buaian angan,
Bagimu ku ajukan sebuah pertanyaan:
Sudahkah kau mengingat kematian?
Suatu kata  yang teramat mengerikan,
Terutama bagi orang yang tak beriman,
Beramal sholihpun sering kali dilupakan,
Namun kematian pasti kan datang tanpa ada penawaran,
Pada siapapun yang sudah mendapat keputusan,
Kematian tak dapat disegerakan atau ditangguhkan,
Maut kan menjemput tanpa kenal perhitungan,
Pada embah-embah yang sudah tak punya gigi untuk makan,
Atau pada seorang pemuda usia belasan,
Bahkan bayi mungil yang masih dalam buaian,
Maut kan menjemput setiap insan.

Saat malaikat maut tunaikan tugas dari Ar Rohman,
Mencabut nyawa seorang hamba yang sudah dapat giliran,
Sukma melayang, ragapun ditinggalkan,
Sanak keluarga yang jadi kesayangan,
Hanya menyertai dengan air mata dan tangisan,
Tak banyak yang bisa mereka lakukan,
Kecuali mohonkan do’a pengampunan.

Ingatlah ketika tubuhmu menjadi kedinginan,
Terbujur kaku tak dapat lagi digerakan,
Lalu diusung ke pemandian untuk disucikan,
Setelah itu disholatkan kemudian diantarkan,
Ke tempat persinggahan akhirat yang pertama  yang penuh kegelapan[1],
Hanya berselimutkan kafan, beratapkan papan,
Di liang lahad jasadmu dibaringkan,
Duhai di manakah harta, pangkat dan jabatan?
Di manakah rumah mewah yang dulu diusahakan?
Kemanakah sanak keluarga yang dulu diprioritaskan?
Hanyalah kini cacing-cacing tanah yang menjadi teman,
Dan ulat-ulat yang siap menyantap seluruh badan,
Duhai kiranya ke alam dunia jasad dikembalikan,
Tuk perbaiki amalan, persiapkan kematian.

Ketika pengantar telah pergi  dari pemakaman,
Malaikat datang tuk minta pertanggungjawaban,
Atas seluruh amal yang pernah engkau kerjakan,
Akan diajukan kepadamu beberapa pertanyaan,
Siapakah Robbmu yang telah menciptakan?
Siapa pula Nabi mu yang menjadi utusan Ar Rohman?
Jika kau diwafatkan dengan membawa iman,
Serta amalan sholih yang senantiasa engaku lakukan,
Niscaya engkau akan menjawabnya dengan penuh ketenangan,
Dan diselamatkan dari adzab kubur yang mengerikan,
Pakaian dari jannahpun akan dikenakan,
Pintu menuju surga akan dibukakan,
Bau harum surga akan dihantarkan,
Seluas mata memandang kubur akan dibentangkan,[2]
Surga ‘Adnpun menjadi balasan,[3]
Yang terletak di A’la Illiyin bagi orang-orang  yang beriman,[4]
Sungai-sungai mengalir penuh dengan kesenangan
Itulah balasan Alloh bagi orang-orang yang beriman,
Adapun orang-orang kafir yang dimatikan,
Akan mendapat adzab kubur yang mengerikan,[5]
Jahannam bagi mereka sudah disediakan,
Mereka tak mati dibinasakan,
Dan tidak pula adzab bagi mereka diringankan,
Demikianlah orang-orang kafir dapat balasan.[6]

Wahai teman, saudara dan handai tolan,
Senantiasalah tangan kita tengadahkan,
Memohon ampun atas dosa yang pernah dilakuakan,
Semoga dari adzab kubur kita diselamatkan,
Dan dari adzab neraka kita dihindarkan,
Masuk surga itulah yang jadi pengharapan,
Berjumpa dengan wajah-Nya sebagai puncak kenikmatan,[7]
Untuk itu persiapkanlah dengan penuh kesungguhan,
Beramal sholih jangan lupa kita galakan,
Iman dan taqwa senantiasa kita tinggkatkan,
Susurilah olehmu jalan-jalan kebaikan dan kebenaran,
Jangan kau ikuti hawa nafsu dan bisikan setan(syaithon),
Tinggalkan maksiat perlu juga dapat perhatian,
Agar terhindar dari adzab yang mengerikan.

Wahai akhowat dan juga ikhwan,
Tolong perhatikan apa yang hendak aku peringatkan,
Tidak boleh seorangpun dari kita mempersaksikan,
Bahwa seseorang itu masuk surga atau neraka dengan penuh kepastian,[8]
Kecuali yang telah Alloh dan Rosul-Nya persaksikan,
Bahwa dia akan mendapat kenikmatan,
Ke dalam surga mereka akan dimasukkan,
Seperti 10 orang sahabat pemetik surga yang dijanjikan,
Kisahnya tertoreh dalam lembaran sejarah yang mengagumkan,
Atau orang yang telah Alloh dan Rosul-Nya persaksikan,
Bahwa ke dalam neraka ia akan dikembalikan,
Sebagai balasan atas kekufuran yang ia lakukan,
Seperti Abu Lahab dan istrinya dapat balasan,
Di dalam Al Qur’an kisahnya telah Alloh sebutkan.[9]

Demikianlah Sya’ir yang sudah aku lantunkan,
Moga bermanfaat bagiku dan juga kalian,
Sekedar berbagi faidah tuk mengingat kematian,
Agar tak sibuk dengan kehidupan dunia yang melalaikan,
Kehidupan akhirat tetap harus kita prioritaskan,
Karena itulah negeri kekal lagi penuh keabadian.[10]
 
Selesai ditulis di Walahar,Rabu 14 Robi'uts Tsani 1433 H Pukul 11.34
Oleh ; Ummu Abdirrohman Najiyah Ibnat Kaswita




[1] Tempat yang pertama kali dilewati di akhirat adalah kubur, dan dalilnya adalah hadits Utsman bin 'Affan Radhiyallahu 'Anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata:

«إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ مَنَازِلِ الآخِرَةِ فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ».

"Sesungguhny kubur adalah awal tempat di akhirat, apabila selamat darinya maka yang setelahnya akan mudah. Dan bila tidak selamat darinya maka setelahnya akan lebih parah (azabnya) dari sebelumnya". (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad . Dan ini adalah hadits hasan).
[2] Diantara dalil yang menunjukkan adanya kenikmatan kubur adalah hadits Al Barro’ bin Azib-rodhiyallohu ‘anhu-, dalam hadits tersebut terdapat lafadz:
وأَما المِؤمن فيقال: أَلْبِسُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَافْتَحُوا لَهُ بَاباً إِلَى الْجَنَّةِ, فَيَأْتِيهِ مِنْ رَوْحِهَا وَطِيبِهَا وَيُفْسَحُ لَهُ فِى قَبْرِهِ مَدَّ بَصَرِهِ».
“Adapun orang-orang mu’min dikatakan kepadanya:”Kenakanlah kepadanya pakaian dari jannah, dan bukakanlah baginya pintu menuju surga!” maka sampailah kepadanya bau wangi dan harumnya  surge dan dibentangkan kuburnya seluas mata memandang”(HR. Ahmad dalam “Al musnad” dan hadits ini hasan shohih)
إن الذين آمنوا وعملوا الصالحات أولئك هم خير البرية*جزاؤهم عند ربهم جنات عدن تجري من تحتها الأنهار خالدين فيها أبدا رضي الله عنهم ورضوا عنه ذلك لمن خشي ربه*
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk(7) Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya(8).”(QS. Al Bayyinah: 7-8)
[4] Dalil yang menunjukkan bahwa jannah terletak di A’la Illiyin adalah Firman Alloh;
ولقد رآه نزلة أخرى*عند سدرة المنتهى*عندها جنة المأوى*
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain(13) (yaitu) di Sidratil Muntaha(14) Di dekatnya ada surga tempat tinggal(15)”(QS. An Najm;13-15)
[5] Diantara dalil yang menunjukkan adanya adzab kubur adalah hadits ‘Aisyah-rodhiyallohu ‘anhaa- bahwasanya beliau pernah bertanya kepada Rosululloh-sholallohu ‘alaihi wasalam- tentang adzab kubur, maka Rosululloh-sholallohu ‘alaihi wasalam- menjawab:
عَذَابُ الْقَبْرِ حَقٌّ»
“Adzab kubur itu benar adanya”(Muttafaqun ‘alaih dan hadits ini dengan lafadz Al Bukhori)
Juga dari beliau -rodhiyallohu ‘anhaa-, bahwasanya Nabi-sholallohu ‘alaihi wasalam- berta’awwudz dari fitnah kubur, adzab kubur, dan fitnah Al Msih Ad Dajjal(Muttafaqun ‘alaihi). Dan dalam hadits tersebut terdapat penetapan adanya adzab kubur, fitnah kubur,dan fitnah Ad Dajjal yang sangat besar.
[6]
والذين كفروا لهم نار جهنم لا يقضى عليهم فيموتوا ولا يخفف عنهم من عذابها كذلك نجزي كل كفور
“Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahanam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka adzabnya. Demikianlah kami membalas setiap orang yang sangat kafir”QS. Faathir:36)
[7]
وجوه يومئذ ناضرة*إلى ربها ناظرة*
“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri(22) Kepada Tuhannyalah mereka melihat(23)”QS. Al Qiyamah:22-23)
Dan Dalam Shohihain dari hadits Jarir bin Abdillah-rodhiyallohu ‘anhu-, bahwasanya Nabi bersabda:
إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ».
“Sesungguhnya kalian akan melihat Robb kalian pada hari Qiyamat”
[8]
ولا تقف ما ليس لك به علم إن السمع والبصر والفؤاد كل أولئك كان عنه مسؤولا
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”(QS. Al Isroo:36)
تبت يدا أبي لهب وتب*ما أغنى عنه ماله وما كسب*سيصلى نارا ذات لهب*وامرأته حمالة الحطب*في جيدها حبل من مسد
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa(1) Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan(2) Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak(3) Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar(4) Yang di lehernya ada tali dari sabut(5)”(QS. Al Lahab:1-5)
[10] Dan dalilnya adalah perkataan Allah Ta'ala dalam mengkhabarkan tentang orang yang beriman dari keluarga Fir'aun :

﴿يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الْآَخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ﴾ [غافر/39] .

"Hai kaumku, Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan Sesungguhnya akhirat Itulah negeri yang kekal". (Ghafir: 39).