oleh: Abu Ja’far Al-Harits bin Dasril Al-Andalasy
–Semoga Alloh Senantiasa Mengkaruniakan Hidayah Kepadanya dan Kedua Orang Tuanya-
Darul Hadits Dammaj – Yaman
Robi’uts Tsany 1433
Robi’uts Tsany 1433
بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Alloh Robb semesta
alam, Aku bersaksi bahwa hanya Dia-lah yang berhak diibadahi, hanya Dia
yang mampu memberikan taufik kepada orang yang jujur mencari kebenaran,
dan memudahkan jalan ke surga bagi orang yang menempuh jalan menuntut
ilmu agama-Nya. Sesungguhnya itu adalah keutamaan Alloh, yang
dianugerahkan kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Aku bersaksi
bahwa Muhammad adalah utusan Alloh dan hambanya-Nya, beliaulah yang
telah menyampaikan petunjuk dari Robbnya, tidak ada yang luput dari apa
yang disampaikannya. Barangsiapa yang menyelisihi sunnahnya, maka
sungguh orang itu berada dalam kesesatan yang nyata. Amma ba’du,
Sungguh Alloh telah menjaga agama ini
dengan memunculkan ulama-ulama Robbani yang silih-berganti mengayomi
ummat, serta membangkitkan pemuda-pemuda yang bersemangat untuk menuntut
ilmu agama mereka, mengambil bagian dari warisan nabi mereka. Seorang
lelaki dari Madinah datang kepada Abu Darda’ Rodhiyallohu ‘Anhu,
ketika itu beliau sedang berada di Damaskus. Maka Abu Darda’ berkata:
“Apa yang menyebabkan kedatanganmu, wahai saudaraku ?”. Maka orang itu
menjawab: “Sebuah hadits. Telah sampai kepadaku bahwa engkau
menyampaikan hadits tersebut dari Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam”.
Beliau (Abu Darda’) berkata: “Apakah engkau datang karena keperluan
lain ?”. Dia menjawab: “Tidak”. Beliau berkata lagi: “”Apakah engkau
datang untuk berdagang ?”. Dia menjawab: “Tidak, aku datang hanya untuk
meminta hadits tersebut”. Maka Abu Darda’ berkata: “Aku mendengar
Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:
من سلك طريقا يبتغي فيه علما سلك الله له
طريقا إلى الجنة وإن الملائكة لتضع أجنحتها رضاء لطالب العلم وإن العالم
ليستغفر له من في السموات ومن في الأرض حتى الحيتان في الماء وفضل العالم
على العابد كفضل القمر على سائر الكواب إن العلماء ورثة الأنبياء إن
الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما إنما ورثوا العلم فمن أخذ به أخذ بحظ
وافر
“Barangsiapa yang menempuh jalan
untuk menuntut ilmu, maka Alloh akan memudahkannya untuk menempuh jalan
ke surga. Sesungguhnya para malaikat menurunkan sayap-sayap mereka
karena ridho kepada para penuntut ilmu. Sesungguhnya seorang alim (orang
berilmu) dimintai ampunan oleh penduduk langit dan bumi, sampai-sampai
ikan yang berada di air. Keutamaan seorang alim dibandingkan seorang
‘abid (orang yang rajin ibadah tapi ilmunya kurang) adalah seperti
keutamaan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi. Dan
sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Mereka hanyalah
mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mengambilnya maka dia telah
mengambil bagian yang cukup”. (HR At-Tirmidzi, dishohihkan Imam Al-Albany)