Senin, 27 Februari 2012

Tempat Kembali Wanita di Surga, Apakah mereka memiliki suami?


Fadhilah Asy Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin –rohimahullohu- pernah ditanya :

Pertanyaan:
Seorang penanya mengatakan dalam risalahnya “ Kami telah mengetahui tempat kembali bagi laki-laki di surga dan  mereka memiliki istri-istri yang cantik jelita, akan tetapi kemana tempat kembalinya para wanita di surga dan apakah mereka memiliki suami-suami ataukah tidak?”

Jawaban :

Alloh berfirman tentang kenikmatan penghuni surga:

ولكم فيها ما تشتهي أنفسكم ولكم فيها ما تدعون*نزلا من غفور رحيم

“…Dan  di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. Fushshilst : 31-32)

Karakteristik Bidadari Surga

  Oleh : Ummu Abdirrohman Najiyah Ibnat Kaswita
Ghoffarollohu ‘anhaa wa waalidaihaa

Wahai para pendamba surga
Telah sampaikah kepadamu suatu berita
Tentang kemolekan bidadari nan cantik jelita
Menanti sang kekasih di taman surga
Bertelekan di atas dipan bagai tahta[1]
Sungai-sungai mengalir di bawahnya
Memakai kerudung nan indah menyilaukan mata
Putih bersih wajahnya itulah hauraa’
Pemilik wajah berseri bak kilau mentari bercahaya
Cantik rupa dan elok parasnya penuh pesona[2]

Minggu, 26 Februari 2012

Imam Bonjol "Pahlawan Sunnah dari Negeri Bonjol"

 Ditulis oleh:
Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Indonesia Allimbory
-Semoga Alloh menjaganya dan melindunginya-
Dengan menyebut nama Alloh Yang Maha Pengasih Maha Penyayang.
Segala puji hanya bagi Alloh yang mengutus utusannya dengan petunjuk dan agama yang benar untuk dinampakkannya atas agama seluruhnya dan cukuplah Alloh sebagai saksi, dan aku bersaksi bahwa sungguh tiada yang berhak disembah selain Alloh satu-satunya tiada tandingan baginya, dan aku bersaksi bahwa sungguh Muhammad hamba dan utusan-Nya.

Adapun sesudah itu,
Sesungguhnya sebaik-baik perkataan kitab Alloh, dan sebaik-baik petunjuk petunjuk Muhammad -semoga sholawat Alloh atasnya dan keselamatan-, dan sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan, dan (sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti datang, dan kamu sekali-kali tidak sanggup menolaknya (Al-an’aam: 134)).

Maka sesungguhnya ketika aku mendengar sebagian orang-orang sufi di Indonesia berbicara tentang Imam Bonjol Al-Indonesia –semoga Alloh merahmatinya- bahwa dia itu Wahhaby maka aku tertarik untuk menulis ringkasan yang kusebutkan didalamnya kisahnya.

Hukum Memperbesar Alat Kelamin Pria

TATANAN
Tanggapan Terhadap Pertanyaan Akh dari Tuban
Tanggapan dari Abul ‘Abbas Al-Mulkiy semoga Allah memberinya kefaqihan

بسم الله الرحمن الرحيم

Ana mau tanya beberapa hal berikut ini:
Sebelum ana bertanya ana mau jelaskan tantang hal hal yang berkaitan dengan cara membesarkan dzakar atau sejenisnya..
Pembesaran dzakar atau sejenisnya itu bisa di lakukan dengan 2 cara:
1. Dengan menggunakan silicon, yang ini digunakan dengan cara menyuntikan ke tampat yang diinginkan, hal ini yang sering digunakan oleh para “waria” atau wanita yang ingin merubah badan mereka.
2. Dengan cara merangsang sel-sel organ yang bersangkutan, karena yang ana tau herbal yang digunakan untuk membesarkan dzakar atau sejenisnya cara kerjanya adalah merangsang sel sehingga bisa menjadikan besar dzakar tersebut. seperti herbar pelangsing atau penggemuk….
Dan yang ana pertanyakan:
- Apa itu termasuk merubah ciptaan Allah?
- Apakah dengan merangsang sel kemudian bisa merubah bentuk itu di katakan merubah ciptaan Allah?
Dan jika herbal yang di jual itu adalah dalam kategori yang nomer 2 , apakah di hukumi haram ….?
Jazakumullah khoiron jaza’….
[Ikhwan Tuban-Jawa Timur].

Selasa, 14 Februari 2012

Valentine Day Dalam Perspektif Islam

بسم الله الرحمن الرحيم
 
الحمد لله وأشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا عبده ورسوله، اللهم صل وسلم على محمد وآله أجمعين أما بعد:
Prolog Muhibbatul ‘Ilmi :
Pusat-pusat perbelanjaan dari sudut kota sampai pelosok pedesaan pada bulan Februari ini disemarakkan dengan berbagai macam product coklat dengan berbagai merk dan variasinya, juga dipenuhi dengan berbagai macam accessories berwarna pink. Bulan Februari seakan identik dengan coklat dan warna pink, apatah gerangan yang menjadi sebabnya? Konon kabarnya, pada bulan Februari terdapat satu hari yang disakralkan oleh sebagian manusia, dimana mereka merayakan hari raya tersebut yang mereka namakan dengan  “HARI KASIH SAYANG/VALENTINE DAY” yang jatuh pada setiap tanggal 14 Februari. Di hari itu mereka berkumpul (baik laki-laki maupun perempuan) di suatu tempat dengan mengenakan accessories berwarna pink dan saling memberikan hadiah (coklat) dan saling mengungkapkan rasa cinta mereka  kepada orang-orang yang mereka cintai (tentu saja “cinta” di sini adalah bentuk percintaan yang muharrom, yang kotor penuh dengan noda). Tak jarang (bahkan ini yang menjadi mayoritasnya), sebagian dari mereka terjatuh kepada perkara zina-wal iyyadzubillahi-.
Bagi orang-orang yang memahami agama dan mendapat taufiq-Nya tentu akan tertegun meyaksikan acara-acara yang digelar oleh kaula muda pada setiap tanggal 14 Februari yang dipenuhi dengan acara-acara yang bersifat hura-hura, penuh kemaksiatan bahkan menjurus pada perzinahan, mungkin akan muncul berbagai tanya (sebagai bentuk protes tentunya) :
“Apa korelasi antara cinta dengan coklat dan warna pinky?”

Minggu, 05 Februari 2012

Menuai Petaka Meraup Dosa


Oleh : Ummu Abdirrohman Najiyah Ibnat Kaswita
Ghoffarollohu ‘anhaa wa waalidaihaa
  
 بسم الله الرحمن الرحيم
 
الحمد لله وأشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا عبده ورسوله، اللهم صل وسلم على محمد وآله أجمعين أما بعد:

PENDAHULUAN

Alloh –Subhanahu wata’ala- telah berfirman di dalam Tanzil-Nya yang mulia :

اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم الإسلام دينا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”(QS. Al Ma’idah : 3)

Alloh –Subhanahu wata’ala- telah menyempurnakan syari’at Islam dengan diturunkannya Al Qur’an secara sempurna dan As Sunnah sebagai penjelas, yang mana dengan keduanya Syari’at ini telah sempurna tanpa memerlukan tambahan atau pengurangan. Ajaran Islam yang kaamil mengatur seluruh aspek kehidupan manusia mulai dari perkara yang paling besar, seperti perkara tauhid bahkan sampai perkara yang paling remeh sekalipun, seperti masalah istinja atau  menyinggirkan gangguan dari jalan.