Oleh Ummu Abdirrohman Najiyah Ibnatu Kaswita
_Saddadahallohu wa Ghofaro Dzambahaa_
بسم الله الرحمن الرحيم
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد
لله والصلاةوالسلام على رسول الله وعلى آله ومن والاه أما بعد:
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia
adalah mahluk yang paling tinggi martabatnya, akan tetapi seiring dengan berjalannya
waktu dan berkembangnya peradaban manusia, banyak diantara manusia tidak lagi
mengindahkan etika dan norma-norma yang berlaku di masyarakat, baik berupa
norma agama, moral, tata susila dan lain sebagainya. Sehingga banyak diantara
mereka yang berperilaku diluar batas kemanusiaan. Salah satu contoh kongkrit
yang akan penulis angkat dalam pembahasan risalah ini adalah perilaku free sex
yang sudah mulai membudaya di tengah-tengah masyarakat kita. Dikatakan
membudaya karena perilaku free sex ini telah menyebar dan menggejala secara
luas di tengah-tengah masyarakat dalam kurun yang sama, bahkan dianggap sebagai
sesuatu yang lumrah. Perilaku
seks bebas di kalangan remaja sudah tidak lagi menjadi hal yang asing dan
langka ditemukan, tetapi sebaliknya sudah menjadi perilaku yang menjadi
kebiasaan dikalangan sebagian remaja. Mereka tidak lagi
merasa risih dan malu jika ada anggota keluarganya yang terjatuh ke dalam
perilaku free sex, karena mereka menganggap orang lainpun telah menjadi
pendahulu mereka, bahkan sebagian manusia yang fajir menganggap perilaku free
sex sebagai bagian dari gaya hidup manusia modern dan orang yang tidak mau
melakukannya dianggap sebagai orang kampungan, manusia kolot / konservatif,
tidak mengetahui perkembangan zaman dan lain sebagainya _Waliyyadzubillah_.
Disadari
atau tidak, bahwa menyebar dan menggejalanya perilaku free sex di tengah-tengah masyarakat
terutama di kalangan para remaja merupakan salah satu dampak negative dari
perkembangan teknologi informatika[1]
yang berkembang sangat pesat, dimana seluruh elemen masyarakat dapat mengakses
berita dengan mudah dari seluruh penjuru dunia, kapanpun dan di manapun mereka
berada. Ketika perkembangan sains dan teknologi ini tidak diiringi dengan
peningkatan kwalitas keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh _Subhanahu wa Ta’ala_ maka
yang terjadi adalah hilangnya kendali pada diri manusia sehingga mereka tidak
lagi memiliki filter dalam dirinya untuk memperhatikan kebijaksanaan penyeleksian informasi dan
penggunaan teknologi secara tepat dan positif, serta menyingkirkan
pengaruh-pengaruh buruk dari informasi yang telah mereka serap. Perkembangan
teknologi bukanlah satu-satunya factor penyebab menyebar dan menggejalanya
perilaku free sex di kalangan remaja, beberapa faktor yang mendorong anak remaja usia belasan melakukan
hubungan seks di luar nikah diantaranya adalah pengaruh liberalisme atau
pergaulan hidup bebas, budaya hedonisme yang mereka adopsi dari masyarakat
barat, faktor lingkungan dan faktor keluarga yang mendukung ke arah perilaku
tersebut serta pengaruh dari media massa _Akan datang penjelasanya secara rinci,
InsyaAllohu Ta’ala_.
Berikut akan penulis paparkan contoh
kongkrit perilaku free sex yang terjadi tengah-tengan masyarakat:
Syahdan
di sebuah negeri antah berantah, seorang
remaja putri yang masih duduk di bangku SMP diketahui telah hamil. Maka untuk
menutupi aib, remaja putri tersebut dinikahkan dengan pasangan zinanya (pacarnya)
yang juga sama-sama masih duduk di bangku SMP.
Di
tempat yang lain, seorang remaja putri yang masih duduk di bangku SMP diketahui
telah hamil 6 bulan, selidik punya selidik ternyata pacarnyalah yang telah
menghamilinya, yang juga masih terdaftar sebagai siswa di sebuah SMP di kota
tersebut. Karena malu dan untuk menutupi aib keluarga, akhirnya remaja putri
tersebut diisolasikan di rumah familynya di luar kota.
Di
tempat yang berbeda, seorang remaja putri yang menyandang status sebagai anak
zina (anak yang dilahirkan dari hasil hubungan di luar nikah) diketahui hamil
dan melahirkan anak tanpa ada seorang priapun yang mau mempertanggungjawabkan
perbuatannya.
Masih
di tempat yang sama, banyak remaja putri yang menikah dalam keadaan telah hamil
_Allohul Musta’aan_. Sangat sedikit dari mereka yang menikah dalam keadaan
masih suci, bahkan wanita yang tetap berpegang teguh untuk menjaga kehormatan
dan kesucian diri mereka jumlahnya sangat minoritas, mereka adalah orang-orang
yang Alloh jaga disebabkan keimanan dan ketaqwaan yang masih bersemayam di
dalam dada-dada mereka _walillahilhamd_.
Dari
deskripsi di atas (dan ini bukan sekedar dongeng pengahantar tidur, tetapi
sebuah realita yang terjadi di tengah-tengah masyarakat), telah memberikan
ilustrasi kepada kita betapa prilaku free sex telah begitu menyebar dan
menggejala di tengah-tengah masyarakat kita. Pada zaman modern ini perilaku seks bebas di kalangan
remaja sudah tidak lagi menjadi hal yang asing dan langka ditemukan, tetapi
sebaliknya sudah menjadi perilaku yang menjadi kebiasaan dikalangan sebagian remaja
yang mana keadaan mereka sangat jauh
dari bimbingan agama. Bukan berarti penulis ingin
mengeneralisir bahwa semua remaja terjatuh pada perilaku free sex. Sebagaimana
kita ketahui bahwa di sana masih banyak saudara-saudari kita dari kalangan
kaula muda yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai moral, tata susila dan
norma agama sehingga mereka terbebas dari perilaku free sex yang dapat
meruntuhkan tatanan social kemasyarakatan. Dan kaula muda seperti inilah yang
patut kita beri apresiasi atas kekokohannya di dalam berpegang dan
mengaplikasikan nilai-nilai etika, moral, tata susila, serta norma-norma agama
pada kehidupan pribadinya.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka
penulis tertarik untuk membahas mengenai masalah free sex / seks bebas di
kalangan remaja dalam bentuk risalah yang berjudul “Free
sex di Kalangan Remaja” Virus Maut yang Membudaya”
B. Perumusan Masalah
Adapun
yang menjadi rumusan
masalah dalam penulisan risalah ini adalah sebagai berikut:
- Apa definisi serta hukum freesex dalam perspektif Islam?
- Faktor-faktor pencetus apa yang dapat mempengaruhi perilaku free sex dikalangan remaja?
- Apa dampak negative perilaku free sex dikalangan remaja?
- Upaya
preventif apa saja yang dapat ditempuh oleh seluruh stakeholder untuk melakukan
pencegahan dan mengatasi budaya prilaku free sex dikalangan remaja?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan risalah yang berjudul ““Free
sex di Kalangan Remaja” Virus Maut yang Membudaya” bertujuan untuk menganalisis
dan mendeskripsikan definisi serta hukum free sex dalam perspektif Islam, faktor
pencetus yang dapat mempengaruhi perilaku free sex dikalangan remaja, dampak
negative perilaku free sex dikalangan
remaja serta upaya preventif yang dapat dilakukan oleh seluruh stakeholder (baik
oleh remaja sebagai individu, para orang tua, pendidik dan masyarakat) untuk melakukan pencegahan dan mengatasi
budaya prilaku free sex dikalangan remaja.
D. Manfaat Penulisan
Penulisan
risalah ini diharapkan dapat memberikan informasi yang actual dan factual kepada para pembaca mengenai perilaku free sex
yang mulai menyebar dan menggejala di tengah-tengah masyarakat, factor penyebab,
dampak negative dan upaya preventif yang
dapat dilakukan oleh seluruh stakeholder untuk mencegah prilaku free sex
dikalangan remaja secara specific dan dan di kalangan masyarakat secara umum.
Demikian
juga penulisan risalah ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan atau sebagai
nasihat untuk seluruh stakeholder termasuk diri penulis secara pribadi (baik sebagai
individu, anggota masyarakat, calon orang tua (insyaAlloh), atau mungkin
sebagai pendidik) agar perilaku free sex dapat diminimalisir dan tidak menyebar
serta menggejala di tengah-tengah masyarakat.
E. Metode Pendekatan
Metode
pendekatan yang dilakukan dalam penulisan risalah ini adalah metode pendekatan
yuridis normatif dan metode pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis
normatif dipergunakan untuk menganalisa norma-norma agama yang bersumber dari
Al Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman salafush sholih berkaiatan dengan objek
pembahasan yang sedang penulis kaji. Adapun pendekatan yuridis empiris
dipergunakan untuk menganalisa fakta-fakta secara empiris yang ada di
masyarakat berupa menyebar dan membudayanya perilaku free sex terutama di
kalangan remaja.
[1] Catatan:
Penulis tidak memaksudkan bahwa perkembangan sains dan teknologi hanya
mendatangkan dampak negative, bahkan kita tahu bahwa perkembangan sains dan
teknologi ini juga telah membawa dampak positif yang sangat signifikan bagi
kehidupan manusia secara umum. Hanyalah dampak negative ini berlaku bagi
mereka-mereka yang tidak memiliki filter dalam dirinya.
Bersambung, insyaAllohu Ta'ala.